Sosok Pemuda Kediri Sukses Bisnis Miniatur Bus, Karya Tembus Pasar Nasional dan Digandrungi Kolektor

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Ketertarikan pada dunia bus membawa berkah bagi Firgian Listanto, pemuda asal Kediri, Jawa Timur (Jatim). 

Ian-sapaan akrab Firgian Listanto, sukses menggeluti usaha membuat miniatur bus. 

Tak tanggung-tanggung, miniatur bus buatannya digandrungi kolektor hingga menembus pasar nasional. 

Pelajar MA Sunan Gunung Jati ini mengaku, sejak kecil terobsesi dengan bus. 

Bermula ketika dirinya kerap mengamati bus yang melintas di sekitar rumahnya di Jalan Cempaka, Tambakrejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

Kemudian, ia memanfaatkan media sosial khususnya Youtube, untuk memperluas pengetahuannya mengenai seluk-beluk bus. 

Dengan modal itu, ia mulai membuat replika atau miniatur bus berukuran kecil.

Kertas karton menjadi bahan dasar utama untuk membuat miniatur bus.

Seiring dengan berkembangnya pengetahuan tentang dunia miniatur bus, Ian pun melengkapi karyanya dengan berbagai ornamen pendukung seperti lampu, dinamo penggerak hingga remote control.

“Belajarnya dari YouTube dan berhubungan dengan komunitas miniatur bus via daring."

Baca juga: Perjuangan Budi Pria Surabaya Jadi Penyapu Taman usai Resign dari BUMN, Menyesal Kesalahan Masa Muda

"Kemudian coba-coba bikin hingga akhirnya ada yang pesan dan beli,” kata pemuda kelahiran 2006 ini saat ditemui SURYA.CO.ID di rumahnya, Senin (27/1/2025).

Awal mula Ian banjir pesanan, adalah ketika mengunggah video miniatur busnya di TikTok melalui akunnya, @dfgt_bronzkle, saat pandemi Covid-19 lalu.

Ternyata, video itu meraih status For You Page (FYP) alias viral di TikTok. 

“Nggak nyangka bisa FYP. Lalu ada orang pesan setelah melihat video saya di TikTok."

"Kami tukeran nomor WhatsApp untuk order. Waktu itu (saat pandemi) si pembeli minta dibuatkan miniatur bus."

"Harganya saya banderol Rp 1 jutaan, dan si pembeli setuju,” kata Ian.

Sejak saat itu, Ian kebanjiran pesanan miniatur bus dari banyak pembeli dan kolektor di sejumlah kota dan kabupaten di luar Jawa Timur.

Menurutnya, yang paling banyak pesanan datang dari Jakarta, Bandung, Bogor dan wilayah Jawa Barat.

Tentunya, pesanan itu diambil Ian menyesuaikan dengan kemampuannya, sebab harus membagi waktu antara sekolah dan hobi merakit miniatur bus.

“Sepanjang Januari 2025 ini, saya sudah menerima 10 pesanan."

"Sebagian sudah selesai digarap dan siap dikirim ke pembeli,” ucap Ian.

Untuk harganya, Ian mematok sesuai dengan tingkat kerumitan dan detail miniatur bus.

Pada kategori polosan yang hanya menampilkan detail luar bus, Ian mematok harga Rp 450 ribu sampai Rp 550 ribu.

Sedangkan untuk miniatur bus yang mendetail hingga tampilan dalamnya, seperti penampakan jok dan mesin bus, Ian mematok harga hingga Rp 1 juta.

“Paling mahal Rp 3,5 juta. Ini miniatur busnya bisa berjalan. Karena dipasang radio control, mesin, dinamo, dan alat manuver yang digerakkan dengan remote."

"Juga ada sound engine starter, lampu sorot, lampu running teks dan riting. Pokoknya mirip dengan spek bus aslinya,” papar Ian.

Selain berbahan dasar karton, miniatur bus ini juga menggunakan bahan lainnya.

Di antaranya mika, busa, karet, mini peleg aluminium.

Sedangkan untuk masa penggarapannya, Ian memerlukan dua bulan untuk menyelesaikan miniatur bus dengan spek premium menyerupai bus asli.

“Untuk yang harga Rp 3,5 juta, prosesnya sekitar dua bulan, karena rumit. Harus diprogram melalui komputer dan menggunakan sumber energi dari powerbank 5 volt,” urainya.

Miniatur bus garapan Ian menyuguhkan beragam ukuran, menyesuaikan permintaan dari pembeli.

Paling besar berukuran panjang hampir 1 meter dan lebar 18 sentimeter, yang paling kecil berukuran panjang 60 sentimeter dan lebar 12,5 sentimeter. 

(Eko Darmoko)

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung