Berita Viral
Kisah Pilu Empan Guru Honorer yang Dapat Rezeki Nomplok dari Dedi Mulyadi, Cerai Sejak 2015
Terungkap kisah pilu yang dialami Empan Supandi, guru honorer di Sukabumi, Jawa Barat.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Terungkap kisah pilu yang dialami Empan Supandi, guru honorer di Sukabumi, Jawa Barat.
Sosok Empan pertama kali viral karena rela jalan kaki 11 kilometer demi sampai ke sekolah tempatnya mengajar.
Kisah ini lantas memantik perhatian Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, hingga akhirnya memberikan bantuan kepada Empan.
Diceraikan Istri
Empan mengaku sudah cerai dengan istrinya sejak 2015.
Sang istri meminta cerai karena faktor ekonomi.
Meski sudah bercerai, Pak Empan tetap mengurus dan menafkahi dua anaknya.
Mendengar cerita Empan soal keluarga, Kang Dedi ikut terenyuh.
Terlebih diakui Empan, ia punya pekerjaan sampingan demi membiaya hidup dua anaknya.
"Uang Rp 200 ribu gimana cukup beli beras, beli ikan, bayar listrik?" tanya Kang Dedi.
"Kan ada sampingan. Saya kalau pulang sekolah dagang sayuran, dipikul pak, keliling, demi anak," akui Empan.
"Kadangkala kalau ada orang nyuruh borongan (tukang pikul)," sambungnya.
Baca juga: Rezeki Nomplok Supandi Guru Honorer yang Jalan Kaki 11 Km demi Mengajar, Dibangunkan Rumah Sosok ini
Awal Mengajar
Empan kemudian menceritakan perjalanan kariernya sebagai pengajar.
Ia mengaku bukanlah lulusan sarjana. Mendengar hal tersebut, Kang Dedi terkejut.
"Paket C," ungkap Empan Supandi.
"Kenapa bapak bikin paket C waktu itu?" tanya Dedi lagi.
"Karena kami ingin menambah wawasan. Bayar sampai Rp 1 juta," jawab Pak Empan.
"Termasuk manusia langka bapak, paket C bayar," imbuh Dedi.
Berbekal ijazah Paket C, Pak Empan diminta mengajar di Mts tersebut.
Ia diminta langsung oleh pemilik yayasan.
Awalnya, Pak Empan diminta mengajar mata pelajaran olahraga.
"Bapak ngajar olahraga ngajarnya gimana?" tanya Kang Dedi.
Baca juga: Perjuangan Supandi Guru MTs Jalan Kaki 11 Km demi Mengajar, 14 Tahun Guru Honorer Digaji Rp 192 Ribu
"Ya mungkin secara lari-lari, yang penting anak sehat, ngajar lari, voli, main bola," imbuh Empan.
"Olahraga kan bukan hanya praktek, ada teorinya. Bapak bisa teori olahraga. Cara bapak mengajar gimana? kan bapak enggak pernah sekolah pendidikan," tanya Kang Dedi.
"Ya secara mengembangkan aja. Misalnya tentang olahraga apa, saya sampaikan, saya jelaskan (dari buku)," jawab Empan.
Setelah olahraga, Empan Supandi beralih mengajar mata pelajaran sejarah kebudayaan islam dan pendidikan kewarganegaraan.
Kemudian di tahun selanjutnya, Empan Supandi diminta mengajar mata pelajaran bahasa Inggris.
Mengetahui Pak Empan mengajar bahasa Inggris, Kang Dedi kembali tersentak.
Terlebih Empan mengurai caranya bisa berbahasa Inggris meski cuma lulusan setara SMA.
"Bapak ngajar bahasa inggris, bapak belajar bahasa inggris di mana?" tanya Kang Dedi.
"Dulu kan waktu kecil ada radio sw, suka ada bahasa Inggris, BBC London, Rusia, saya suka walaupun tidak paham," ujar Empan.
"Bapak hanya mengandalkan pengetahuan yang didengar dari radio, kan harus ada grammar?" tanya Kang Dedi.
"Dulu (pernah kerja bikin pupuk) kan ada perusahaan pupuk, dulu suka ada pelajar Australia, Korea. Saya selalu berlatih bahasa inggris dengan dia," ucap Empan.
"Kemudian bapak nekat belajar bahasa Inggris?" tanya Kang Dedi lagi.
"Saat itu awalnya ditolak (Pak Empan menolak), saya tidak S1, saya belum fasih, selama 3 bulan anak tidak belajar, saya kasihan juga," ungkap Empan.
"Daripada enggak ada bahasa inggris, bapak ngajar bahasa inggris," imbuh Kang Dedi.
Belasan tahun mengabdi jadi guru sukarela, Empan nyatanya menyimpan kisah hidup pilu.
Dapat Rezeki Nomplok
Iba mendengar kisah perjuangan Pak Empan, Dedi Mulyadi pun memberikan bantuan.
Kang Dedi memberikan uang ratusan juta untuk membangun rumah Empan yang nyaris roboh.
"Rumahnya saya bangunkan, senilai Rp 100 juta," kata Dedi Mulyadi.
"Alhamdulillah bapak," timpal Empan.
Dedi Mulyadi kemudian memberikan semangat kepada Pak Empan.
Selain itu, Pak Empan juga mendapat bantuan modal usaha.
"Saya kasih Rp 5 juta untuk dagang sayur, perasaan cukup untuk dagang sayur," ujar Kang Dedi.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Profil Nana Koot, Food Vloger Bantah Jatuhkan Bisnis Donat Pinkan Mambo, Ungkap Alasan Sebenarnya |
![]() |
---|
Pesan Ketum PBNU untuk Zuhdi Guru di Demak, Pukul Siswa Berujung Didenda Wali Murid 25 Juta |
![]() |
---|
Curhat Pilu Farel Prayoga, Pisah dengan Ibu Kandung, Diperlakukan Kasar dan Ngamen di Usia 8 Tahun |
![]() |
---|
Reaksi TNI AL Soal Video Satria Arta Kumbara Ingin Pulang ke Indonesia dan Minta Bantuan Prabowo |
![]() |
---|
Hotman Paris Soroti Pemeriksaan Jokowi di Kasus Ijazah, Posisi Pengacara Yakup Hasibun Buatnya Pilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.