Perampokan di Probolinggo
KRONOLOGI Rampok Satroni Rumah Tukang Cukur Keliling Di Probolinggo, Rp 100 Juta Amblas
Ia yang seorang diri tak berdaya meladeni kawanan perampok yang diperkirakan lebih dua orang, akibatnya tabungan uang Rp 100 juta amblas di bawa kabur
Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Wiwit Purwanto
Pihak kepolisian dari Polsek Lumbang dan Satreskrim Polres Probolinggo saat berada di TKP perampokan rumah tuna wicara sekaligus tukang potong rambut keliling di Desa Branggah, Kecamatan Lumbang, Senin (20/1/2025).
SURYA.CO.ID PROBOLINGGO – Tomo (55) warga Dusun Pusung Tengah, RT 016 RW 007, Desa Branggah, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo masih di rawat di rumah sakit, ia kritis setelah duel dengan perampok.
Ia yang seorang diri tak berdaya meladeni kawanan perampok yang diperkirakan lebih dua orang, akibatnya tabungan uang Rp 100 juta amblas di bawa kabur perampok.
Peristiwa nahas menimpanya pada Minggu (19/1/2025) malam.
Tomo diketahui tak sadarkan diri oleh keluarganya pada Senin (20/1/2025) pagi.
Perampokan diperkirakan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Diduga perampok itu menganiaya korban hingga membuat korban mengalami luka serius di bagian kepala akibat benda tajam.
Baca juga: BREAKING NEWS Tukang Cukur Keliling di Probolinggo Dirampok, Uang Rp 100 Juta Raib
Korban kritis dan harus dibawa ke RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo, setelah ditemukan tergeletak di tempat tidurnya oleh keluarganya dengan berlumuran dari kepala korban.

Kronologi
Kepala Desa (Kades) Branggah, Sukamto mengatakan, kejadian perampokan itu bertepatan dengan hujan gerimis serta kondisi lampu padam.
Korban ditemukan tergeletak dengan luka di kepala saat keluarganya hendak mengantarkan makanan.
Diketahui korban tinggal seorang diri, “Saat keluarganya mengetok pintu hendak memberikan makan tapi tidak ada jawaban, sampai akhirnya masuk dan menemukan korban tergeletak dengan bersimbah darah di kepala," kata Sukamto.
Tomo mengalami luka di bagian mulut, kepala depan dan belakang itu.
"Lukanya parah, untuk barang korban yang diambil itu ada uang sekitar Rp100 juta. Korban ini hidup sendirian, karena tidak punya istri dan orangnya juga bisu," ungkap Sukamto.
Senawi, sepupu korban mengatakan, saat kejadian dirinya sama sekali tidak dengar suara apapun dari rumah korban.
Hingga pagi hari sudah menemukan korban dalam kondisi tak sadarkan diri dan luka di kepala.
"Korban juga bisu. Kalau uang sekitar Rp100 juta itu hasil dari penjualan kayu dan sapinya. Untuk sehari-harinya, korban tukang potong rambut keliling," pungkas Senawi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.