BPIPI Berikan Pelatihan Pembuatan Produk Kulit dan Buka Stan di Tanggulangin Fair 2025 di Sidoarjo

"Kami juga sering melakukan workshop di luar, kami datang ke sekolah dan universitas. Tahun lalu ada 16 universitas  dan sekolah yang kita datangi. Kita mencari yang ada hubungannya dengan produk tas dan sepatu kulit, seperti SMK yang ada jurusan Griya Kulit, desain produk dan lain sebagainya. Tujuannya, agar mereka mau terjun ke industri tas sepatu dari kulit," papar Galih.

Salah satu peserta dari daerah Krian Sidoarjo, Surwati mengaku sangat senang mengikuti kegiatan workshop karena mendapatkan skill atau ilmu baru.

Saat ini, ia memiliki usaha sulam pita dan lukis kain dan ingin mengembangkan ke usaha produk kulit.

"Saya mendapatkan informasi ini dari IG BPIPI dan saya tertarik untuk menambah skill," terang Surwati.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Endah Prihartini, peserta dari Magersari Sidoarjo yang saat ini memiliki usaha pembuatan tas sintetis.

"Saya ingin mengembangkan keahlian. Saya sangat tertarik karena tertantang untuk membuat produk dari kulit. Saya juga ingin mengembangkan usaha kulit," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Tukang perbaikan sol sepatu, Agus Hariono asal Tulangan yang berpartisipasi di stand BPIPI dalam kegiatan Tanggulangin Fair mengaku dua tahun yang lalu mengikuti pelatihan perbaikan sol sepatu di BPIPI.

"Alhamdulillah keahlian saya meningkat. Dampak yang saya rasakan, konsumen menjadi semakin banyak. Melalui partisipasi ini, kami ingin masyarakat Sidoarjo memanfaatkan layanan kami sehingga usaha kami akan lebih dikenal secara luas," pungkas Agus.