Jalur Lingkar Utara Bakal Urai Kemacetan Arus Lalu Lintas di Jalan Nasional Lamogan
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengungkapkan, pengerijaan JLU sepanjang 7, 15 kilometer ini ada 2 seksi
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Kemacetan arus Lalin jalan nasional sepenjang Jalan Panglima Sudirman - Jalan Jaksa Agung Suprapto Lamongan bakal segera teruraikan.
Selain mengurai kemacetan yang puluhan tahun terjadi, juga akan ada efek ganda (multiplier effect) ekonomi baru.
Jalan Lingkar Utara (JLU) proyek nasional di Lamongan, saat ini sedang dalam pengerjaan jadi alternatif pengurai kemacetan akan tuntas ada akhir Februari 2025.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengungkapkan, pengerjaan JLU sepanjang 7, 15 kilometer ini ada 2 seksi, yaitu seksi 1 di sebelah timur dan seksi 2 di sebelah barat.
"JLU membentang dari arah timur, Desa Rejosari, Kecamatan Deket, hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan. "" kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi kepada SURYA, Rabu (8/1/2025).
Diungkapkan, pengerjaan proyek nasional JLU saat ini sudah memasuki tahap pengerasan jalan. Dirinci, untuk JLU seksi I yang timur pengerjaan sudah 85 persen sedangkan untuk seksi 2 yang sebelah barat sudah 77 persen dan diestimasi akan selesai pada akhir Februari.
"JLU seksi I sudah 85 persen dan seksi II sudah 77 persen," ujarnya.
Konstruksi jembatan JLU di beberapa titik juga sudah nyambung, tinggal pengerasan di permukaannya.
JLU dibuat berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) dan direncanakan memiliki beberapa fasilitas publik seperti, stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), rest area, sentra kuliner, dan parkir kendaraan besar.
Ke depan, katanya, koridor JLU juga diharapkan bisa menjadi kawasan komersial, pergudangan, perumahan yang ramah lingkungan.
"Pembangunan JLU ini ke depan diharapkan bisa untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang jalan nasional, mulai dari Jalan Jaksa Agung Suprapto-Jalan Panglima Sudirman," katanya.
Pembangunan JLU sudah digagas lama, sejak masa Bupati Lamongan dijabat Masfuk dan bisa diwjudkan saat pemerintahan ada di pundaknya.
Meski JLU adalah proyek pemerintah pusat, namun Pemkab Lamongan dalam perkembangannya turut membantu proses pembebasan lahan yang dilalui JLU sebesar Rp 50 miliar.
Ia optimistis dengan terwujudnya JLU ini akan ada multiplier effect (efek ganda) pengaruh yang meluas yang ditimbulkan dari pembangunan JLU dari Deket - Lamongan.
Ada kegiatan ekonomi, dimana peningkatan pengeluaran yang berpengaruh pada peningkatan pendapatan, termasuk konsumsi.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Datangi BK DPRD Gresik, Kuasa Hukum The Oso Ungkap Arogansi Komisi III Saat Minta Rumah Murah |
![]() |
---|
Gempa Banyuwangi Hanya Terasa Semenit, Tetapi Sudah Merusak Puluhan Rumah di Situbondo |
![]() |
---|
Sidang Pemalsuan Surat Tanah Berkepanjangan, Hakim PN Gresik Minta Panggil Paksa Saksi Kunci |
![]() |
---|
Siswa SMKN 1 Palang Diduga Keracunan Menu MBG, Polres Tuban: Masih Tunggu Hasil Uji Lab |
![]() |
---|
UTM Bangkalan Siapkan Kampus II di Tanean Lanjen, Pintu Peradaban Madura Di Atas Sisa Kegagalan BPWS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.