Berita Viral

Rekam Jejak Enzo Allie Keturunan Prancis yang Jadi Prajurit Kopassus, Ternyata Jebolan Pesantren

Inilah rekam jejak Enzo Zenz Allie, keturunan Prancis yang kini jadi prajurit Kopassus. Ternyata jebolan pesantren.

kolase Tribun Medan
Kolase foto Enzo Allie Keturunan Prancis yang Jadi Prajurit Kopassus, Ternyata Jebolan Pesantren. Simak rekam jejaknya. 

SURYA.co.id - Inilah rekam jejak Enzo Zenz Allie, keturunan Prancis yang kini jadi prajurit Kopassus. Ternyata jebolan pesantren.

Sekadar mengingat kembali, Enzo merupakan lulusan "letting" 2023 dari Akademi Militer.

Enzo Allie menyandang pangkat Letnan Dua alias Letda.

Ia tergabung di Korps Perhubungan TNI AD.

Korps ini memang tidak se-populer Korps Infanteri, Kavaleri, atau Polisi Militer.

Baca juga: Ingat Enzo Allie Keturunan Prancis yang Viral Jadi Perwira TNI? Kini Jadi Lulusan Terbaik Kopassus

Namun Korps ini juga terbilang vital perannya di TNI AD.

Kini, Enzo berhasil mewujudkan mimpinya menjadi Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Enzo bahkan menjadi lulusan terbaik Kopassus angkatan 109.

Perwira berdarah Prancis itu dikukuhkan sebagai prajurit Korps Baret Merah bersama 157 prajurit lainnya oleh Danjen Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah Selasa, 10 Desember 2024.

Lantas, seperti apa rekam jejaknya?

Letda Enzo Zenz Allie merupakan anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang resmi bertugas di Kopassus.

Ia lahir di Cilegon, Banten pada 1999.

Letda Enzo Zenz Allie merupakan anak dari pasangan Siti Hajah Tilaria dan Jean Paul Francois Allie.

Semasa kecil, Enzo tinggal di Prancis.

Namun setelah ayahnya meninggal pada 2012, Enzo dibawa sang ibu ke Indonesia untuk dirawat.

Ia pun belajar Bahasa Indonesia secara pelan-pelan setelah 2012 itu.

Enzo sempat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Al Bayan, Serang, Banten.

Enzo memiliki cita-cita sebagai seorang prajurit TNI.

Mimpi itu mulai terwujud pada 2019 saat ia diterima sebagai taruna Akademi Militer (Akmil).

Nilai psikotes serta fisiknya jauh di atas rata-rata.

Enzo sukses menyelesaikan 19 pull up, 50 sit up, dan 50 push up, semuanya dalam kurun waktu satu menit.

Ia juga mampu menyelesaikan 7,5 putaran lari di lintasan 400 meter serta dengan jarak 3.000 meter, dalam waktu 12 menit.

Hasil mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Al Bayan membuat sosok Enzo Allie menarik di markas TNI.

Ia terkenal menguasai bahasa Indonesia, Inggris, Prancis dan Arab.

Sempat Tuai Polemik

Keberhasilan Letda Enzo Zenz Allie di satuan TNI AD tidak berjalan mulus.

Ia sempat menghadapi berbagai rintangan dari berbagai pihak, termasuk dari mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto.

Soleman Ponto menyoroti foto Enzo, yang pernah memegang bendera identik dengan Hizbut Thahrir Indonesia (HTI).

Karena alasan itu, Soleman sempat meminta Enzo diberhentikan.

Enzo Allie sata taruna (kiri) dan saat jadi lulusan terbaik Kopassus (kanan). Ingat Enzo Allie Keturunan Prancis yang Viral Jadi Perwira TNI? Kini Jadi Lulusan Terbaik Kopassus.
Enzo Allie sata taruna (kiri) dan saat jadi lulusan terbaik Kopassus (kanan). Ingat Enzo Allie Keturunan Prancis yang Viral Jadi Perwira TNI? Kini Jadi Lulusan Terbaik Kopassus. (kolase youtube dan instagram)

Alasannya, Enzo dicurigai terpapar radikalisme.

Namun, kritikan itu akhirnya mereda.

Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, yang kala itu masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat memilih mempertahankan Enzo.

"Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie," ujarnya saat konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

"Dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu sejumlah 364," imbuhnya.

Keputusan tersebut diambil Andika Perkasa karena pihaknya telah memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa Taruna lainnya, secara acak terkait ideologi.

"Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid."

"Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan."

"Digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun," beber Andika Perkasa.

Andika Perkasa menjelaskan, penilaian tersebut dilakukan pada Sabtu (10/8/2019) dan Minggu (11/8/2019) lalu.

Setelah itu, hasilnya kemudian dianalisis pada Senin (12/8/2019) kemarin.

"Kesimpulannya, Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara, ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84 persen."

"Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," jelas Andika Perkasa.

Andika Perkasa menjelaskan, dalam proses rekrutmen, pihaknya memiliki sejumlah alat ukur yang sudah diterapkan mulai dari akademik, kesehatan, jasmani, kondisi psikologi, sampai mental ideologi.

"Dari hasil alat ukur yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna akademi militer 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu."

"Tetapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami, Enzo, maka kami pun juga berusaha untuk objektif," beber Andika Perkasa.

Namun demikian, menurut Andika Perkasa, penilaian terhadap Taruna calon Perwira tidak hanya berhenti di tahap awal.

Melainkan, penilaian tersebut dilakukan selama masa pendidikan.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved