Libur Natal dan Tahun Baru

Antisipasi Mobilitas Masyarakat di Libur Nataru, Pemprov Jatim Siagakan 36 Public Safety Center

Sekitar 17,46 juta orang diprediksi akan melakukan pergerakan menuju Provinsi Jawa Timur menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/purwanto
Kendaraan memasuki Malang dari exit Tol Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (22/12/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Sekitar 17,46 juta orang diprediksi akan melakukan pergerakan menuju Provinsi Jawa Timur menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Untuk itu, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan kesiapan tenaga dan fasilitas kesehatan di segenap kabupaten/kota.

Pj. Gubernur Adhy melihat potensi pergerakan masyarakat secara nasional, Jawa Timur menjadi daerah tujuan terbanyak pada momen Nataru ini. 

"Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Jatim telah menyiagakan ratusan fasilitas kesehatan, tenaga medis maupun tenaga kesehatan dan logistik kesehatan. Langkah ini diambil untuk menjamin mobilitas masyarakat tetap aman, sehat, dan lancar selama periode liburan," katanya di Surabaya, Sabtu (28/12/2024).

Sebanyak 437 rumah sakit dan 973 puskesmas, 320 dokter, 2.738 perawat, 88 tenaga kesehatan tradisional, 745 ambulans beserta pengemudi telah disiagakan di seluruh wilayah Jawa Timur.

"Tim ini akan memberikan layanan kesehatan 24 jam selama momen Nataru," lanjutnya.

Selain itu, 260 pos kesehatan telah didirikan di lokasi-lokasi strategis untuk mendukung pelayanan cepat untuk pemeriksaan kesehatan, konsultasi, dan rujukan. 

Pos kesehatan ini siap memberikan pelayanan kesehatan dasar, konsultasi kesehatan, pelayanan kestrad, KIE dan promkes serta pelayanan pendukung lain seperti penyediaan area bermain anak-anak, barbershop, dan penyediaan jamu tradisional. 

"Kita juga menyediakan Griya Sehat yang tersebar di 5 kabupaten/kota untuk menawarkan layanan kesehatan tradisional. Kita juga siap dengan logistik, seperti obat-obatan, emergency kit, alat kesehatan pemeriksaan vital sign, bed, dan sarana prasarana pemeriksaan pasien," jelasnya. 

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga melakukan kesiapsiagaan pada tempat-tempat wisata di Jawa Timur yang berpotensi menjadi pusat jujugan wisatawan. 

Tak hanya itu, dilakukan pula kesiapsiagaan akan potensi terjadinya bencana alam akibat perubahan cuaca yang ekstrem, serta kesiapsiagaan akan kejadian kecelakaan maupun emergency lainnya yang dialami oleh masyarakat.

Untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan darurat, Pemprov Jatim juga telah menyiagakan 36 Public Safety Center (PSC). 

Masyarakat dapat melaporkan setiap keadaan darurat melalui Public Safety Center (PSC) di wilayah masing-masing.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga telah melakukan monitoring dalam rangka kesiapan faskes dan pos kesehatan melalui kunjungan lapangan sepanjang rest area jalan tol Ngawi-Probolinggo, terminal, bandara, pelabuhan, stasiun, rumah sakit, dan puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Erwin Astha Triyono mengatakan, untuk mengoptimalisasi kesiapsiagaan bidang Kesehatan dalam menghadapi momen nataru ini.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved