Kecelakaan Bus Sekolah Asal Bogor

RSSA Malang Tangani 8 Korban Kecelakaan Bus Pelajar Bogor di Tol Pandaan, Jalani Perawatan Intensif

RS Saiful Anwar (RSSA) Malang menangani 8 korban kecelakaan maut bus vs truk di Tol Pandaan-Malang. Ke 8 korban itu dirawat secara intensif.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Cak Sur
Istimewa/Humas RSSA Malang
Konferensi pers penanganan medis korban kecelakaan bus pelajar asal Bogor yang ditangani oleh RSSA Malang, Selasa (24/12/2024). 

SURYA.CO.ID, MALANG - RS Saiful Anwar (RSSA) Malang menangani 8 korban kecelakaan maut bus vs truk di Tol Pandaan-Malang pada Senin (23/12/2024) kemarin sore. 

Diketahui, ke 8 korban itu dirawat secara intensif.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA, dr Syaifullah Asmiragani, Sp.OT(K) mengatakan kondisi 8 pasien yang ditangani mendapatkan perawatan intensif dan ditangani oleh 7 dokter spesialis. 

Yaitu, dokter anestesi, dokter bedah saraf, dokter emergensi medik, dokter bedah anak, dokter bedah ortopedi, dokter bedah jantung dan dokter bedah plastik.

Dan ia berpesan kepada pihak keluarga untuk segera datang dan tidak perlu khawatir soal biaya, karena ditanggung Jasa Raharja. 

Pasalnya dari 8 pasien, 5 pasien di antaranya memerlukan tindakan pembedahan ortopedi karena patah tulang paha, patah tulang kaki, patah tulang tengkorak dan wajah. 

"Hari ini belum ada operasi lanjutan, karena masih menunggu kedatangan dari pihak keluarga inti, terutama orang tua atau kakak maupun adik yang sudah dewasa untuk persetujuan tindakan medis lanjutan. Selain itu, para pasien kondisinya stabil," jelas dr Syaifullah, Selasa (24/12/2024).

Diketahui, 8 pasien ini sebelumnya sempat dirawat di IGD, dan saat ini 4 pasien di antaranya dirawat di ruang ICU yakni berinisial A (31), QA (13), R (6) dan N (12).

Dari 4 pasien tersebut, 2 pasien di antaranya dipasang ventilator karena mengalami kondisi trauma berat seperti pendarahan otak. Sedangkan 1 pasien dirawat di ruangan Highcare dan 3 lainnya di ruangan lowcare.

"Perlu diketahui, 8 pasien yang kami tangani ini semuanya merupakan kasus multi trauma. Jadi artinya tidak hanya satu bagian organ saja yang terkena, tapi ada beberapa dan sebagian besar mengalami cedera kepala dan pendarahan di otak, patah tulang serta trauma jantung," beber dr Syaifullah.

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa salah seorang pasien yakni ustaz berinisial A yang merupakan pendamping rombongan, telah dilakukan tindakan pembedahan emergency dengan kondisi kritis.

Tindakan operasi dilakukan, karena mengutamakan prioritas urgensi, meski hanya melalui persetujuan videocall keluarga.

Lalu, untuk korban meninggal yang total berjumlah 4 orang, telah dibawa pulang oleh keluarganya.

"Jadi, tiga korban meninggal dibawa ke sini, lalu ada sembilan korban yang dikirim ke sini dan ternyata satu meninggal. Sehingga, total yang meninggal ada 4 orang," ungkap dr Syaifullah. 

Sebagai informasi, salah satu korban meninggal diketahui merupakan kernet bus bernama Ahmad Bahrur (23) asal Jombang, Jawa Timur (Jatim), yang sempat mendapat penanganan di IGD

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved