Libur Natal dan Tahun Baru

Kopi Toleransi, Cara Ansor Kota Probolinggo Jaga Kerukunan Usai Pilkada dan Jelang Nataru

Seruan itu disampaikan saat acara 'Kopi Toleransi Tanpa Ada Perbedaan' di sebuah warung di Wisata Kum-kum

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahsan faradisi
Kopi Toleransi Tanpa Ada Perbedaan digelar Ansor Kota Probolinggo sebagai wujud komitmen menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Probolinggo. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Jelang Nataru, Ansor Kota Kraksaan mengajak seluruh lintas umat beragama di Kota Probolinggo untuk saling menjaga kerukunan meskipun berbeda pilihan dan keyakinan.

Seruan itu disampaikan saat acara 'Kopi Toleransi Tanpa Ada Perbedaan' di sebuah warung di Wisata Kum-kum, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, pada Sabtu (21/12/2024).

Acara itu dihadiri Kapolres Probolinggo Kota AKBP Oki Ahadian Purwono, Dandim 0820 Letkol Arf Heri Budiasto, Pengurus Cabang GP Ansor Kota Probolinggo, perwakilan pendeta dari berbagai gereja, perwakilan lintas agama dan FKUB setempat.

Ketua PC GP Ansor Kota Probolinggo Salamul Huda mengatakan, kerukunan antar umat beragama di Kota Probolinggo memang menjadi prioritasnya. Terlebih menjelang momentum Nataru, sehingga harus sama-sama saling menjaga dan menghargai.

"Selain itu, seiring dengan berakhirnya momentum Pilkada di Kota Probolinggo yang otomatis banyak yang berbeda pilihan, mari kita bersatu lagi. Maka dari itu, kami punya inisiatif menggelar Kopi Toleransi ini," kata Salam.

Sebagai tanda menjaga persaudaraan antar umat beragama, lanjut Salam, pihaknya sudah siap 24 jam, untuk membantu kelancaran dalam perayaan Nataru di Kota Probolinggo bagi umat yang melaksanakan.

"Anggota Banser sudah siap untuk mengamankan pelaksanaan Nataru, dengan catatan jika tenaga kita diperlukan oleh saudara-saudara kita. Karena kita juga ada aturan yang apabila tidak diundang, kita tidak akan datang," ungkapnya.

Sementara Kapolres Probolinggo Kota AKBP Oki Ahadian Purwono mengatakan, Kopi Toleransi ini merupakan salah satu semboyan negara. Siapapun dan apapun agamanya memiliki hak yang sama untuk menjaga kerukunan.

"Masyarakat juga punya peran, tidak hanya polisi. Anggota saya ada 400, jadi untuk saudara tidak perlu khawatir dalam melaksanakan ibadah, kita akan jaga, saling menjaga dan menghargai," ungkap AKBP Oki.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved