Berita Surabaya

Gelar Pertemuan Tokoh Lintas Agama, Ansor Jatim Ajak Semua Pihak Jaga Persatuan

PW Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim mengajak seluruh pemuka agama untuk mempererat persatuan terutama di Jawa Timur.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: irwan sy
Yusron Naufal Putra/TribunJatim.com
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Musaffa Safril dalam kegiatan pertemuan lintas agama bertajuk 'Melodi Harmoni: Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman' di Graha Ansor Jawa Timur, Selasa (17/12/2024). 

SURYA.co.id, SURABAYA - PW Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim mengajak seluruh pemuka agama untuk mempererat persatuan terutama di Jawa Timur.

Organisasi kepemudaan di bawah NU itu menegaskan, bahwa keberagaman merupakan kekuatan untuk mempererat persatuan.

"Toleransi agama harus menjadi dasar dalam kehidupan bermasyarakat agar Jawa Timur terus menjadi contoh daerah yang damai dan bersatu,” kata Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, dalam kegiatan pertemuan lintas agama bertajuk 'Melodi Harmoni: Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman' di Graha Ansor Jawa Timur, Selasa (17/12/2024).

Kegiatan ini bertujuan mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, sekaligus membahas peran bersama dalam memperkuat toleransi agama dan ekonomi sebagai pilar utama masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Musaffa menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremoni, melainkan langkah nyata untuk menciptakan Jawa Timur yang lebih harmonis dan sejahtera.

“Kita semua punya peran besar dalam merajut kebersamaan ini. Mari terus bergandengan tangan untuk mewujudkan masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera,” ungkapnya.

PW Ansor Jatim mengajak tokoh lintas agama untuk berkolaborasi dalam membangun dialog yang inklusif, membangun empati serta mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menerima perbedaan.

Selain menyoroti toleransi agama, PW Ansor Jatim juga menegaskan bahwa toleransi ekonomi adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan.

Safril menyampaikan bahwa pembangunan ekonomi yang inklusif harus melibatkan semua elemen masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan.

"Keadilan ekonomi adalah bentuk nyata dari toleransi. Melalui sinergi lintas agama, kita dapat mendorong pemberdayaan ekonomi yang berkeadilan, menciptakan peluang usaha, dan mengurangi kesenjangan sosial," ujarnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved