Pasar Turi Baru Kosong Melompong

Pedagang Desak Pemkot Surabaya Ambil Alih Pengelolaan Pasar Turi Baru, ini Alasannya

Pedagang stan di Pasar Turi Baru, mendesak agar Pemerintah Kota Surabaya segera mengambil alih pengelolaan Pasar Turi Baru

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Habibur Rohman
Pasar Turi Baru, Surabaya. 

"Saya membayangkan semua akan menemukan titik ramai pada tahun kedua. Tapi hingga 2024 ini malah sepi. Kami, pemilik stan diminta pindah ke lantai satu. Tapi juga sepi," ungkap pedagang yang lain.

Karena sepi ini, para pemilik stan di Pasar Turi Baru lebih banyak yang menghentikan aktivitas niaganya. 

Banyak stan lengkap dengan nama toko sudah tertera. Namun mereka memilih tidak membuka tokonya.

Pedagang di Pasar Turi Baru itu memberi alasan, jika membuka toko berarti mempekerjakan pegawai toko. Sementara kalau dijaga sendiri juga belum tentu laku. Menutup toko adalah pilihan paling masuk akal.

Kini, juga berlaku bahwa setiap pedagang Pasar Turi Baru diwajibkan membuka stan mereka. Jika tidak membuka, manajemen PT Gala Bumi Perkasa akan mengenakan denda. 

Konon denda diberlakukan, karena stan milik pedagang tidak dibuka.

Anggota Banggar DPRD Surabaya Aning Rahmawati merespons sepinya pasar aset milik Pemkot Surabaya tersebut. 

Meski dibangun pihak ketiga dengan sistem BOT, Pemkot Surabaya memang tidak menanggung apa pun.

"Tapi mari kita bangun iklim usaha yang memberi keuntungan bagi semua pihak. Kalau sepi yang rugi juga masyarakat. Harus menjadi perhatian serius, bahwa membangun gedung pasar harus diikuti manajemen yang handal," kata Aning.

Pasar Turi Kosong Melompong

Ribuan stan di Pasar Turi Baru Surabaya saat ini melompong. 

Deretan toko stan dengan rolling door di dalam gedung mewah dan modern di Pasar Turi Baru itu tampak kosong tanpa identitas nama toko. 

Namun, sebagian stan yang lain sudah ada nama toko, tapi juga tetap tidak buka.

Situasi dan pemandangan itu terlihat saat SURYA.CO.ID mengecek langsung kondisi di Pasar Turi Baru pada Jumat (13/12/2024). 

Dari 7 lantai yang ada, hanya dua lantai paling bawah yang tampak ada aktivitas niaga. Itu pun bisa dihitung jari. Lima lantai yang lain nyaris melompong. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved