Pedagang Desak Pemkot Surabaya Ambil Alih Pengelolaan Pasar Turi Baru, ini Alasannya

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pedagang stan di Pasar Turi Baru, mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera mengambil alih pengelolaan Pasar Turi Baru (PTB). 

Pasalnya, sejak dua tahun sejak 2022 Pasar Turi Baru diresmikan, mereka belum mendapatkan hasil yang diharapkan. 

Bahkan, aktivitas jual beli di pasar megah ini kian sepi.

"Kalau boleh memilih, lebih baik Pasar Turi ini biar diambil alih Pemkot Surabaya saja. Daripada sepi begini tapi tetap dikenakan service charge dan biaya listrik. Kalau Pemkot kan tidak kena biaya ini," kata salah seorang pedang di Pasar Turi Baru, Surabaya, Senin (16/12/2024).

Sejumlah pedagang yang ditemui, juga mengeluhkan kondisi Pasar Turi Baru. 

Sejak diresmikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Maret 2022 lalu, mereka mengaku mendapat harapan besar akan masa depan bisnisnya membeli stan di gedung 7 lantai itu.

Namun, semua impian itu tidak sesuai kenyataan. 

Para pedagang sangat menantikan kejayaan Pasar Turi itu kembali ditemukan. Barang dagangan mereka banyak diserbu hingga luar pulau. Seluruh stan dikerubuti pembeli sampai mengantre.

Tapi impian tak sesuai kenyataan, dua tahun menempati Pasar Turi Baru, harapan mereka belum juga terwujud. 

Pasar Turi Baru memang mulai resmi ditempati sejak Maret 2022. Gedung megah seperti mal modern ini mulai dibangun sejak 2016.

Dengan sistem Build Operate and Transfer (BOT), dimulailah pengerjaan Pasar Turi Baru oleh PT Gala Bumi Perkasa. 

Dengan lahan milik Pemkot Surabaya, bangun guna serah itu dibangun oleh pihak ketiga. 

Lazimnya, masa BOT 25 tahun. Setelahnya gedung diserahkan ke Pemkot Surabaya.

PT Gala Bumi Perkasa adalah pengelola Pasar Turi Baru. Dari 4.000-an stan diklaim sudah ada 2.700 stan yang terisi. 

Ketika SURYA.CO.ID mengecek langung ke banyak lorong di Pasar Turi Baru, banyak stan kosong di hampir setiap lorong.