Berita Viral

Profil Tahrir al-Sham yang Bakal Jadi Penguasa Baru Usai Suriah Tumbang, Cuma Butuh 12 Hari

Inilah profil Tahrir al-Sham yang bakal jadi penguasa baru setelah Suriah tumbang. Cuma butuh waktu 12 hari menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.

AFP via Tribunnews
Sejumlah tentara pemberontak yang berhasil bikin Suriah tumbang, Inilah Profil Tahrir al-Sham yang Bakal Jadi Penguasa Baru Usai Suriah Tumbang. 

Kelompok ini terus mendesak agar Al-Assad mundur dan mengakhiri rezimnya di negara tersebut. 

HTS memiliki ideologi jihad sesuai pandangan islam yang menurut mereka benar.

Beberapa ahli menilai bahwa paham HTS bertentangan dengan prinsip revolusioner.

Perubahan nama dari Jabhat al-Nusra menjadi Hayat Tahrir al-Sham baru resmi dilakukan pada 2016.

Penggantian nama itu bertepatan dengan Pemimpin kelompok, Abu Mohammed al-Ja​wlani, memutuskan hubungannya dengan Al-Qaeda.

Pemberontakan HTS pada 2011 merupakan salah satu yang terbesar dan terburuk sepanjang sejarah Suriah.

Pemberontakan HTS 13 tahun lalu dinilai sebagai pemicu Perang Saudara Suriah. Perang tersebut berhenti pada 2020, menyusul perjanjian gencatan senjata yang difasilitasi oleh Rusia sebagai sekutu Assad dan Turki sebagai pendukung HTS.

Sayangnya, belum lima tahun sejak kesepakatan disetujui, pemberontakan HTS kembali pecah di akhir November 2024. Kondisi ini tentu mengancam keamanan wilayah Suriah, khususnya bagi warga sipil.

Pemberontakan HTS selama sepekan terakhir sekaligus memecah fokus pemerintah Suriah yang kini dipimpin oleh Al-Assad. Pasalnya, saat ini Suriah juga terlibat eskalasi perang dengan Israel.

Kronologi Lengkap Rezim Bashar al-Assadi di Suriah Tumbang

Presiden Suriah Bashar al-Assadi (kiri) yang pemerintahannya tumbang dikuasai pemberontak.
Presiden Suriah Bashar al-Assadi (kiri) yang pemerintahannya tumbang dikuasai pemberontak. (kolase Tribunnews)

Berikut detik-detik Suriah tumbang di tangan pemberontak melansir dari Kompas.com.

1. Serangan ke Aleppo pada 27 November

Perang Suriah kembali bergejolak sejak 27 November 2024 setelah empat tahun gencatan senjata yang diprakarsai Turkiye, Rusia, dan Iran.

Pada hari itu, para pemberontak melancarkan serangan mendadak terhadap tentara Suriah di Provinsi Aleppo di utara.

Menurut badan pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights, serangan tersebut memicu bentrokan yang menewaskan lebih dari 130 orang dalam 24 jam.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved