Berita Viral

Selain Sunhaji Penjual Es Teh, Sosok Pelawak Ini Juga Pernah Diolok-olok Gus Miftah di Depan Umum

Selain Sunhaji penjual es teh, sosok pelawak wanita ini ternyata juga pernah diolok-olok Gus Miftah di depan umum.

kolase youtube dan Tribunnews
Selain Sunhaji Penjual Es Teh, Sosok Pelawak Ini Juga Pernah Diolok-olok Gus Miftah di Depan Umum. 

Lantas, seperti apa sosok Yati Pesek?

Yati Pesek lahir 8 September 1952.

Ia adalah pelawak, pemeran, dan pemain ketoprak berkebangsaan Indonesia keturunan Jawa.

Yati dilahirkan di Yogyakarta pada 8 Agustus 1952 dari pasangan Sujito dan Sujilah. Ayahnya merupakan seorang pengrawit dan ibunya adalah seorang penari.

Keduanya merupakan pemain wayang orang. Selain belajar menari dari sang ibu, Yati juga belajar secara privat pada R. M. Joko Daulat, seorang guru tari dari Konservatori Karawitan Surakarta, dan juga mempelajarinya secara kelompok pada seorang guru tari dari Yogyakarta yang bernama Basuki Koeswaraga.

Ketika berumur tujuh tahun, Yati Pesek sering mendapat kesempatan menari sebagai penampilan pembuka sebelum pertunjukan wayang orang.

Gus Miftah minta maaf ke penjual es teh
Gus Miftah minta maaf ke penjual es teh (Tribunnews.com)

Oleh karena seringnya terlibat dalam kegiatan tersebut, Yati sering bolos sekolah.

Akibatnya, sekolah Yati menjadi terbengkelai. Ia hanya sempat mengenyam pendidikan formal sampai Sekolah Dasar.

Pada tahun 1964, Yati bergabung dengan komunitas Wayang Orang Jati Mulya dari Kebumen. Selanjutnya, Yati aktif berkegiatan dari satu tobong ke tobong yang lain. Tobong- tobong yang pernah Yati ikuti adalah Panca Murti pimpinan Timbul Suhardi (1966), Darma Mudha Yogyakarta pimpinan Yusuf Agil (1967), dan Sari Budaya Klaten pimpinan Aris Munandar. Yati juga bergabung dengan Wayang Orang Ajudan Jendral Komando Resort Militer (Ajen Rem) 081 Madiun pada 1968.

Pada tahun 1969, Yati bergabung ke dalam Ketoprak Mudha Rahayu dari Yogyakarta. Tahun berikutnya, ia memasuki kelompok Ketoprak Siswa Budaya dari Tulungagung pimpinan Siswanda HS.

Pada tahun 1980, Yati direkrut oleh Handung Kussudyarsana untuk masuk ke dalam Sandiwara Jenaka KR yang ditayangkan TVRI Yogyakarta setiap seminggu sekali selama sepuluh tahun. Nama Yati semakin dikenal ketika ia tampil bersama Marwoto dan Daryadi dalam acara Trio Jenaka KR.

Melihat potensi Yati yang semakin berkembang, menjadikan para sutradara film tertarik dengan gaya keaktoran Yati Pesek.

Salah satunya ialah Arifin C. Noer yang merekrut Yati Pesek sebagai pemain dalam film Serangan Fajar pada tahun 1982. Kemudian, R. Suprantio menjadikan Yati sebagai pemain dalam serial televisi Kiprah Anak Dalang (1984).

Ketenaran Yati juga menarik perhatian dalang Ki Manteb Sudarsono yang sedang pentas di Taman Ismail Marzuki pada 1986. Yati hadir sebagai penonton, sehingga Ki meminta Yati naik ke atas panggung untuk bergabung dalam pentasnya.

Secara spontan, terjadi komunikasi yang sinergis antara mereka, sehingga menjadi bentuk teatrikal yang menarik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved