Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

Motif Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang Bukan Karena Tawuran, Kapolrestabes Siap Tanggungjawab

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengaku siap menerima konsuensi apapun atas kasus penembakan yang dilakukan anggotanya, Aipda Robig Zaenudin

Editor: Musahadah
kolase metro TV/tribun jateng
Kapolrestabes Semarang siap bertanggungjawab atas ulah anggotanya tembak mati pelajar SMK. 

"Penyidik nanti yang melakukan penilaian apakah (korban) melakukan perlawanan atau tidak," kata Kombes Artanto saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Senin (2/11/2024).

Artanto enggan menanggapi lebih jauh soal video penembakan tersebut. Alasan dia, tidak semua hal disampaikan secara vulgar ke publik.

"Nanti silahkan ikut saja di persidangannya," jelasnya.

Dia mengklaim kasus ini akan berjalan secara terbuka karena melibatkan lembaga eksternal seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan lainnya.

"Secara internal ada pengawasan dari Mabes Polri," terangnya.

Sebelumnya polisi mengklaim mendapatkan bukti video itu dari rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian, depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang. 

Hanya saja polisi enggan membuka rekaman CCTV itu ke publik, dengan alasan takut disalahgunakan. 

Bahkan, Komnas HAM yang menginvestigasi kasus ini pun tidak diberi akses untuk membuka bukti rekaman CCTV tersebut.

"(Jangan) Itu sebagai alat kita untuk proses hukum. Bukti kita jangan sampai (keluar) lalu menjadi konsumsi banyak orang," dalih Kombes Artanto di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024).

Adegan ini menjadi bagian krusial terutama soal klaim polisi bahwa Aipda Robig Zaenudin diserang oleh ketiga korban meliputi GRO (korban tewas), AD (luka tembak di dada) dan SA (luka tembak di tangan). 

Polisi menuding ketiga korban menyerang terlebih dahulu ke Aipda Robig sehingga dia meletuskan pistolnya sebanyak dua kali.

"(Nembaknya) pakai senjata organik. Dimiliki oleh yang bersangkutan," beber Artanto. 

Polisi juga enggan membeberkan posisi penembakan antara Aipda Robig dengan korban.  

"Itu nanti kita sampaikan diproses penyelidikan," terang Artanto.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, video penembakan Aidpa Robig ke tiga korban terekam kamera CCTV. "Ada buktinya," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved