Anak Bunuh Ayah dan Nenek

Kondisi Terkini Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Ini Gelagatnya Selama Diperiksa

Beginilah kondisi terkini MAS, anak 14 tahun yang tega bunuh ayah dan neneknya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus.

Tribunnews
Ilustrasi pembunuhan. Begini Kondisi Terkini Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus. 

"Untuk data-data sedang kita susun oleh anggota. Untuk pelaku atau tersangka sudah diamankan di Polsek Cilandak," kata dia. 

Informasi terbaru yang dikutip dari tayangan TVOne, kasus sudah dilimpahkan dari Polsek Cilandak ke Polres Metro Jakarta Selatan. 

Pantauan Kompas.com di lokasi, kompleks tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan itu merupakan salah satu perumahan elite di Lebak Bulus.

Lokasi rumah korban sekitar 800 meter dari pintu gerbang utama perumahan. Rumah korban bertingkat satu dengan dominasi warna putih.

Di lokasi, petugas kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar pagar dan pintu rumah. 

Lalu apa motif sang anak menghabisi keluarganya? 

Haniva Hasna, Kriminolog Anak Universitas Indonesia mengatakan kasus ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia. 

Menurut Hasna, biasanya kasus ini disebabkan karena permasalahan yang tidak bisa diselesaikan atau konflik yang berkepanjangan. 

"Mungkin ketika dia melampiaskan kemarahan adalah perilaku mendadak, tapi permasalahan bukan baru kemarin sore. Artinya dalam keluarga sudah terjadi permasalahan berkepanjangan yang tidak bisa diselesaikan," sebut Harna dikutip dari tayangan TVOne, Sabtu (30/11/2024).

Hasna menganalisis, bisa jadi selama ini sang anak merasa terkungkung dan tidan bisa mengambil keputusan. 

"Bisa jadi, orangtua berkuasa, melakukan pengasuhan otoriter sehingga anak tidak mempunyai hak melakukan apapun yang mereka mau. Tidak ada komunikasi yang baik," katanya. 

Hasna juga mengurai kemungkinan penyebab lainnya seperti adanya kekerasan  fisik dan verbal.

Kekerasan verbal ini biasanya sering diabaikan karena mereka menganggap tidak ada luka, tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan. 

Dan orangtua biasanya melakukan kekerasan verbal itu untuk memberikan motivasi.

Namun, kerap kali kata kata itu justru membuat anak menjadi trauma.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved