Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Imbas AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil Diduga Gara-gara Tambang Liar, Susno Duadji: Ada Setorannya
Kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan yang melibatkan AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Ryanto disorot Susno Duadji. Bongkar isu tambang liar.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan yang melibatkan AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Ryanto disorot berbagai pihak.
Salah satu yang menyorotinya adalah mantan Kabareskrim, Susno Duadji.
Susno membeberkan sejumlah fakta terkait tambang liar, yang diduga jadi pemicu AKP Dadang tega menembak mati AKP Ulil.
Seperti diketahui, tewasnya AKP Ulil diduga dipicu oleh persoalan pengungkapan kasus tambang ilegal galian c, di Solok Selatan.
Baca juga: Alasan AKP Dadang Tega Tembak AKP Ulil Ryanto hingga Tewas, Eks Kabareskrim: Sangat Emosional
Dalam hal ini, Susno Duadji secara blak-blakan mengungkap kondisi aktivitas pertambangan liar di Indonesia.
Menurutnya, penindakan terhadap aktivitas tambang ilegal di Indonesia tak pernah tegas.
Selain itu, kata dia, aparat penegak hukum tak menyelesaikan kasus itu sampai ke akarnya.
Bahkan, kata Susno, berbagai instansi diduga turut 'bermain' di sana.
"Ya penindakannya hanya hangat-hangat tahi ayam," beber Susno seperti dikutip dari Youtube Channel-nya yang tayang pada Kamis (28/11/2024).
Baca juga: Putusan Sidang Etik, AKP Dadang Dipecat Dari Polri, Tanpa Ajukan Hak Banding
Lanjutnya menjelaskan, bahwa tambang ilegal seakan dipelihara karena menghasilkan cuan.
"Ada setorannya, kalau tidak menghasilkan jelas ditangkap. Kenapa? Semua bisa lihat, semua menikmati tapi negara tidak menikmati.
Nah, tinggal sekarang serius enggak memberantasnya?" katanya.
Jika aparat penegak hukum serius, Susno mengatakan pembersihan instansi yang terlibat harus dilakukan mulai dari tingkat atas.
"Karena itu berjenjang (yang terlibat). Nah, sekarang semua instansi lah, bukan hanya polisi saja yang menikmati hasil dari tambang liar ini," katanya.
Susno juga menyoroti adanya peraturan perundang-undangan mengenai pertambangan.
Menurutnya, undang-undang itu justru seolah-olah memaksa masyarakat untuk menambang liar.
"Mengapa dipaksa? Karena mengurus izin tambang untuk tambang rakyat susah sekali. Tambang ini (padahal) berada di tengah-tengah rakyat.
Rakyat hanya jadi penonton untuk tambang-tambang yang dikelola untuk perusahaan besar. Padahal itu di tanah mereka," bebernya.
Kemudian, ia juga katakan, sebenarnya peraturan perundang-undangan memungkinkan rakyat melakukan aktivitas tambang dalam skala kecil.
Persoalannya, kata Susno, pengurusan izinnya hampir tidak mungkin dilakukan rakyat.
"Kenapa? Tingkat pengetahuan rakyat itu kan sangat tidak memadailah untuk mengadopsi peraturan perundang-perundangan.
Baca juga: Rekam Jejak Brigjen TNI Elphis Rudy yang Marah dan Kecewa AKP Ulil Ryanto Tewas Ditembak AKP Dadang
Untuk memenuhi persyaratannya. Contohnya, harus membuat peta, koordinati, kajian Amdal dan lain-lain. Ya mana mungkin mereka bisa," katanya.
Pengurusan perizinannya pun rumit karena berjenjang mulai dari pemerintah daerah, provinsi sampai pusat.
"Jadi karena tidak mungkin izin itu diurus oleh rakyat, maka terjadilah tambang liar. Tambang liar itu ada yang melindungi.
Bukan Polri saja, hampir semua beberapa instansi menikmati. Kalau mau tidak ada tambang liar, peraturan perundang-undangannya diperbaiki dan dipermudah untuk rakyat," pungkasnya.
Alasan AKP Dadang Tega Tembak AKP Ulil Ryanto hingga Tewas

Selain itu, kasus ini juga mendapat sorota dari mantan Kabareskrim, Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi.
Ito memberikan analisisnya terkait alasan AKP Dadang tega menembak juniornya sendiri.
Menurut Ito Sumardi memang sudah ada niatan tersangka AKP Dadang Iskandar untuk membunuh juniornya AKP Ryanto Ulil.
Ini bisa dilihat dari tembakan yang memang diarahkan ke kepala korban hingga meregang nyawa.
"Apalagi kalau (penembakan) di kepala itu sudah bukan penembakan yang tidak di sengaja. Mungkin kalau di badan tidak untuk membunuh. Tapi kalau di kepala sudah pasti itu maksudnya adalah untuk membunuh yang bersangkutan," imbuh Ito Sumardi di kanal Youtube tv one news.
"Setelah menembak kan pelaku menembak rumah Kapolres, mungkin dia kesal kenapa tidak memerintahkan dia langsung ke Reserse," sambungnya.
Lebih lanjut Ito Sumardi turut mengurai analisa soal aksi AKP Dadang Iskandar yang tega menembak juniornya hingga tewas.
"Saya menyampaikan opini saya sesuai dengan pengalaman. Kalau orang menembak, pasti orang itu sudah terbiasa dan pasti dalam keadaan yang sangat sangat emosional," kata Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi.
"Kalau kita lihat kejadiannya ini kan ada dua struktur atau strata daripada struktur Polres yang berbeda. Yang satu adalah kepala bagian operasi yang mau pensiun. Kemudian yang satu adalah Kasat," sambungnya.
Terkait motif pelaku, Ito Sumardi menyoroti perihal kejadian sebelum penembakan.
Yakni saat korban yaitu AKP Ryanto menangkap pelaku tambang ilegal yang disebut-sebut kenalan AKP Dadang Iskandar.
Menurut Ito Sumardi, ada alasan khusus kenapa Kapolres Solok Selatan memerintahkan langsung Kasat Reskrim untuk menangani kasus tambang ilegal bukannya Kabag Ops yakni AKP Dadang.
"Lazimnya kalau setiap ada penindakan atau operasi itu di bawah kendali kepala bagian operasi.
Tapi menurut pendapat saya, ini tentunya kita melihat mungkin bisa saja kapolres memerintahkan langsung kepada Kasat atau kepala satuan fungsi tanpa melalui pimpinan di atasnya untuk melakukan suatu tindakan apabila ada terindikasi yang bersangkutan terlibat dalam satu target yang akan diungkap oleh Polres," pungkas Ito Sumardi.
berita viral
Polisi tembak polisi
Solok Selatan
AKP Dadang Iskandar
AKP Ulil Ryanto Anshari
tambang liar
Susno Duadji
Polres Solok Selatan
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Kekayaan Kapolres Solok Selatan Dituding Bekingi Tambang Ilegal Imbas Kasus Polisi Tembak Polisi |
![]() |
---|
Sosok Kombes Armaini yang Lantang Bentak AKP Dadang Iskandar saat Sidang Pemecatannya |
![]() |
---|
Sosok Yulian Efi Cawabup yang Rumahnya Ditembaki OTK Usai Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan |
![]() |
---|
Alasan AKP Dadang Tega Tembak AKP Ulil Ryanto hingga Tewas, Eks Kabareskrim: Sangat Emosional |
![]() |
---|
Putusan Sidang Etik, AKP Dadang Dipecat Dari Polri, Tanpa Ajukan Hak Banding |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.