Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

Imbas Aipda Robiq Tembak Pelajar di Semarang, Kompolnas Soroti Soal Senpi, Minta Ini ke Polda Jateng

Peristiwa Aipda Robiq Zaenudin, polisi yang menembak mati GRO (17), pelajar SMK di Semarang, Jawa Tengah, menyita atensi Komisi Kepolisian Nasional

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
kolase tribun jateng
GRO (korban) dan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar. 

"(Nembaknya) pakai senjata organik. Dimiliki oleh yang bersangkutan," beber Artanto. 

Polisi juga enggan membeberkan posisi penembakan antara Aipda Robig dengan korban.  

"Itu nanti kita sampaikan diproses penyelidikan," terang Artanto.

Dia juga membantah soal kabar Aipda Robiq tengah mabuk minuman keras ketika kejadian penembakan.

"Anggota itu mau pulang ke rumah lalu melintas ada kelompok kreak (gangster)," bebernya.

Terkait tindakan Aipda Robig yang berpotensi melanggar prosedur, Artanto mengaku, masih dilakukan penyelidikan oleh Paminal Propam Jateng.

"(menembak di atas motor dan tembakan perintatan) Itu nanti kita sampaikan diproses penyelidikan," ungkapnya.

Pernyataan Artanto diamini Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar yang mengatakan, video penembakan Aidpa Robig ke tiga korban terekam kamera CCTV.

"Ada buktinya," katanya.

Irwan menjelaskan, anggotanya menembak korban sebanyak tiga orang dengan dua kali tembakan.

Tembakan pertama mengenai almarhum GRO di bagian pinggul kanan.

Kemudian tembakan kedua mengenai SA dan AD.

"SA dan AD itu satu peluru. Jadi  tembakan menyerempet badan korban pertama dan kedua. Jadi dari samping," tuturnya Irwan sembari memperagakan posisi tangan SA yang merangkul tubuh DA dari arah belakang.

Keterangan Irwan bertolak belakang dengan keterangan korban AD ketika proses prarekontruksi. 

AD mengungkapkan tidak tahu adanya kejadian penembakan ke GRO.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved