Berita Viral
Sikap Berubah-ubah Guru Supriyani Soal Lapor Balik Aipda WH, Dulu Ngotot Kini Ingin Tak Ada Dendam
Sikap guru Supriyani terkait pelaporan balik Aipda WH kini tengah jadi sorotan publik. Dulu Ngotot Kini Ingin Tak Ada Dendam.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sikap guru Supriyani terkait pelaporan balik Aipda WH kini tengah jadi sorotan publik.
Pasalnya, Supriyani awalnya begitu ngotot untuk melaporkan balik Aipda WH dan pihak lainnya yang menjerumuskannya dalam kasus pidana.
Tapi kini, Supriyani mengaku tak memiliki dendam pada Aipda WH.
Ia bahkan berharap tak ada lagi dendam di antara mereka.
Dikutip dari tayangan diskursus.net yang menyiarkan obrolan Reza Indragiri bersama guru Supriyani dan Andri Darmawan terungkap fakta-fakta tak terduga.
Baca juga: Kabar Baik Aipda WH Usai Terancam Dituntut Balik Guru Supriyani, Pakar Ungkap Sebaliknya: Gak Yakin
Supriyani yang didampingi Andri Darmawan tak hanya ingin memperkara orang-orang yang telah menjerumuskan dia dalam perkara pidana, guru Supriyani juga menginginkan mereka di tahan, sama seperti dia.
Saat ditanya rencananya ketika nanti dinyatakan bebas tidak bersalah, Supriyani dengan tegas menyebut akan menempuh jalur hukum.
"Mungkin besok seandainya saya terbebas dari hukuman, supaya bisa juga merasakan apa yang saya rasakan saat ini.
"Orang-orang yang telah membuat saya menderita, supaya dia juga bisa merasakan apa yang saya rasakan selama ini," katanya.
Reza lalu menanyakan apakah dia tidak capek menjalani proses hukum sanga sangat panjang, Supriyani menyebut ada kuasa hukum yang siiap membantu dan mendampinginya.
Baca juga: Nasib Camat Baito Usai Ditarik Imbas Guru Supriyani, Kawal Sidang, Kasus Pecah Kaca Mobdin Mandek
Apakah Supriyani juga ingin mereka merasakan mereka tinggal di penjara?
Guru SD ini mengangguk, "Supaya dia juga bisa merasakan," katanya.
Bagaimana kalau tidak dipenjara?
Supriyani mengaku akan kecewa.
Menurutnya keadilan itu akan terealisasi ketika pihak-pihak tersebut bisa merasakan apa yang dia rasakan.
Andri Darmawan, kuasa hukum Supriyani menambahkan, selama enam bulan Supriyani telah merasakan penderitaan karena kasus ini,
Bahkan Supriyani dan suaminya tidak bisa berpikir untuk bekerja sejak dilaporkan bulan April 2024.
"6 bulan ibu Supriyani merasakan, tertekan batinnya. Seseorang lemah, merasa terintimidasi terus, sampai akhirnya ditahan, itu mereka ingin menuntut pertanggugjawaban," katanya.
Menurut Andri, apabila Supriyani dibebaskan dan selesai perkaranya, hal ini akan membuat enak pihak-pihak tersebut.
"Enak dong mereka. Ibu Supriyani sudah kehilangan kebebasan beberapa hari, kenyamanan dalam hidup. Terus orang-orang ini mau di ini (lepaskan) aja dong. Kan tidak adil dong bagi ibu Supriyani," katanya.
Apalagi, lanjutnya, proses etik saat ini sedang berjalan di kepolisian dan kejaksaan, dan itu tidak mungkin dihentikan begitu saja.
Baca juga: Kondisi Terkini Guru Supriyani Jelang Sidang Vonis, Belum Ngajar Lagi, Jadi Tuntut Balik Aipda WH?
"Ini harus dituntaskan agar ini menjadi pembelajaran, bahwa kegiatan-kegiatan kriminalidasi, ada punishman-nya. Ada penghukuman," katanya.
Sebagai lembaga bantuan hukum, Andri merasa memiliki idealisma untuk memberikan pembelajaran berharga di perkara ini bahwa penyalahgunaan wewenang dan merekayasa kasus ada hukumannya.
Sementara dalam kode etik ada larangan tindakan yang tidak boleh dilakukan penyidik, manipulasi atau rekayasa kasus dan keberpihakan.
Secara pidana, Andri bertekat akan melaporkan pihak-pihak ini dengan laporan palsu.
"Mereka juga harus dilaporkan polisi, diproses di BAP, supaya adil," tegas Andri.
Tak lama kemudian, guru Supriyani justru memberikan pernyataan lain.
Supriyani mengungkapkan dirinya tak menyimpan dendam dengan keluarga Aipda WH menuduhnya memukuli anak mereka.
Ia juga meminta hubungan keluarganya dengan Aipda WH tetap terjalin seperti dulu usai kasus ini selesai di persidangan.
"Kalau saya tidak ada dendam ya. Dan saya harapkan untuk ke depannya tidak ada dendam diantara keluarga saya dengan keluarga Pak Bowo (Aipda WH)," ungkapnya saat ditemui Rabu (20/11/2024), melansir dari Tribun Sultra.
"Mudah-mudahak kita tetap menjalin hubungan kekeluargaan seperti biasanya," lanjut Supriyani.
Sementara itu, PN Andoolo mengagendakan pembacaan putusan majelis hakim atas dakwaan perkara yang menjerat Supriyani pada Senin 25 November 2024 atau bertepatan di HUT PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
Supriyani mengaku tak ada persiapan khusus dirinya dan keluarga menjelang sidang putusan.
"Kalau persiapan khusus tidak ada ya karena keluarga masih di kampung di Konsel, sementara saya di Kendari bersama pengacara," ujarnya.
Namun, dia berharap majelis hakim bisa memberikan putusan yang seadil-adilnya bagi darinya dan vonis bebas tanpa syarat.
Baca juga: Terlanjur Pengacara Ngotot Laporkan Balik Aipda WH, Guru Supriyani Malah Bilang Begini: Tak Dendam
"Persiapan saya tidak ada Intinya saya berdoa mudah-mudahan hasilnya memuaskan, itu saja," tutur Supriyani.
Analisis Pakar

Menurut pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, guru Supriyani tak betul-betul berniat memburu pihak-pihak yang memenjarakannya.
Itu artinya, masih ada peluang Aipda WH tak akan dituntut balik oleh guru Supriyani.
Keyakinan Reza Indragiri ini didapat setelah dia berbincang langsung dengan guru Supriyani dan kuasa hukumnya dalam podcast di salah satu channel youtube.
Saat itu guru Supriyani ditanya apakah dia benar-benar ingin memburu pihak manapun yang memenjarakan dia, baik lewat jalur pidana maupun etik.
Guru Supriyani yang kerap tertangkap kamera berwajah muram itu sambil tersenyum-senyum mengatakan iya.
Menurut Reza, senyum guru Supriyani itu bukan senyum yang tulus karena pasti ada beban dalam hatinya.
"Sambil tersenyum-senyum. Menurut saya bukan senyum yang tulus, pasti ada beban dalam hati. Beliau tetap bersikukuh mengatakan, iya, saya akan memburu mereka," ungkap Reza mengungkap reaksi guru Supriyani saat itu, dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Jumat (22/11/2024).
Meski Supriyani mengatakan iya, namun dalam hati kecil Reza justru menangkap sebaliknya.
"Tapi hati kecil saya mengatakan tidak teryakinkan bahwa itu sepenuhnya suara hati dari suara guru honorer bernama Supriyani," tegas Reza.
Apakah Reza melihat itu keinginan kuasa hukumnya?
Pakar psikologi forensik ini mengaku tidak tahu. "Tapi saya tidak teryakinkan itu murni suara hati ibu Supriyani," tegasnya.
Alasan Mahfud MD Tak Tangani Kasus Silfester Matutina saat Jabat Menkopolhukam, Singgung Roy Suryo |
![]() |
---|
Keluarga Pasien VVIP RSUD Sekayu Ungkap Dokter Syahpri Dulu yang Bersikap Kasar, Ikut Tersulut Emosi |
![]() |
---|
Duduk Perkara Anak Tukang Ojek Bolos Sekolah Gara-gara Seragam Belum Lunas, DPRD Turun Tangan |
![]() |
---|
Pantas Silfester Matutina Tak Segera Dieksekusi, Kejagung Beber 2 Penyebab, Bantah Dilindungi Jokowi |
![]() |
---|
Usai Heboh Demo Warga Pati Tuntut Mundur Bupati Sudewo, Sosok Ini Diam-diam Kirim Tim untuk Pantau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.