Berita Surabaya

Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Minta Semua Saluran Air Harus Berfungsi saat Musim Hujan

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah, mengingatkan agar semua saluran air di Surabaya berfungsi baik saat musim hujan tiba.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
SURYA.CO.ID/Nuraini Faiq
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah, mengingatkan agar semua saluran air di Surabaya berfungsi baik saat musim hujan tiba.

Interkoneksi semua saluran itu harus berfungsi maksimal, sehingga saat hujan deras tidak meninggalkan masalah genangan yang lama surut.

"Untuk itu, kami meminta kepada Dinas Bina Marga dan Pematusan untuk mengecek fungsi saluran ini. Semua saluran harus terkoneksi dan berfungsi dengan baik. Air datang langsung mengalir," kata Laila Mufidah, Senin (18/11/2024).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini percaya bahwa dinas teknis itu akan melakukan tugasnya dengan baik.

Namun pengawasan dan cek di lapangan sangat dibutuhkan untuk memastikan semua sistem saluran untuk mengatasi banjir di Surabaya berjalan dengan baik.

Laila percaya Pemkot Surabaya sudah melakukan apa pun untuk mengantisipasi banjir tahunan selama musim hujan.

Semua punya tanggungjawab yang sama agar kota ini tidak terus-terusan menjadi langganan banjir.

Apalagi ada wilayah yang disebut menjadi wilayah langganan banjir.

"Semua harus dicarikan solusi menyeluruh," ujarnya.

Selama ini Pemkot dinilai sudah melakukan upaya serius, mulai dari normalisasi saluran, membuat saluran baru, hingga proyek box culvert.

Begitu juga pengadaan rumah pompa sudah disiapkan hingga mencapai ratusan rumah pompa.

"Semua menantikan manfaat proyek saluran penanganan banjir yang saat ini menjadi salah satu fokus Surabaya. Semoga di musim hujan kali ini banjir Surabaya bisa terkurangi," kata Laila.

Kalau Surabaya bebas banjir seratus persen, jelas tidak mungkin.

Selain memang secara geografis berada di dataran rendah.

Perkembangan kota tentu berkonsekuensi pada berkurangnya lahan untuk permukiman dan industri, akibatnya resapan air berkurang.

Yang bisa dilakukan adalah memastikan proyek penanganan banjir dengan pembuatan saluran air, box culvert, gorong-gorong, koneksi saluran, bozem, hingga rumah pompa harus optimal.

Keberadaannya harus memberi rasa nyaman warga akan ancaman banjir.

"Ingat, warga Surabaya terutama yang setiap tahun wilayahnya menjadi langganan banjir menanti manfaat proyek penanganan banjir tersebut. Benarkah tahun ini mereka bebas dari genangan," ucap Laila.

Kalau bicara soal banjir, ada tiga hal pokok yang mengikutinya, mulai dari luas titik banjir, ketinggian, hingga lama genangan air.

Laila menyebut jika tahun ini wilayah banjir bisa dikurangi dan tidak meluas, artinya proyek penanganan banjir berjalan efektif.

Begitu juga ketinggian genangan air di salah satu wilayah langganan banjir jika bisa dipangkas, artinya proyek berhasil.

Tapi jika sebaliknya, malah lebih dan memindah titik banjir, maka proyek penanganan banjir belum berjalan efektif.

"Termasuk kita tunggu musim hujan ini, apakah durasi dan lama genangan banjir diatasi. Tapi melihat trennya, saya yakin semua mengarah ke sana. Banjir di Surabaya bisa diminimalisir," kata Laila.

Ratusan Saluran
Pemkot Surabaya tahun ini tidak main-main dalam menangani banjir.

Proyek pembangunan gorong-gorong dan saluran air skala besar terus dikebut.

Belum lagi proyek penunjang lainnya juga digunakan untuk memerangi banjir tahun ini.

Keseriusan Pemkot itu ditunjukkan dengan totalitas membangun proyek penanganan banjir.

Tahun 2024 ini saja dianggarkan Rp 770 miliar khusus untuk proyek penanganan banjir.

Bahkan 2025 mendatang masih akan dilanjutkan hingga anggaran ditambah menjadi Rp 850 miliar.

Tercatat dalam laporannya, Surabaya saat ini tengah melakukan pembangunan dan merehabilitasi saluran air.

Jumlah titiknya fantastis, mencapai 555 saluran dibangun dan direhabilitasi.

Kemudian optimalisasi 25 sistem drainase.

Tidak berhenti di situ, sebanyak 75 rumah pompa berhasil dibangun lengkap dengan 315 mesin pompa terpasang.

"Tinggal semua harus mendorong signifikansi dari proyek penanganan banjir ini. Semoga musim hujan tahun ini banjir di Surabaya bisa teratasi dengan baik," pungkas Laila.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved