SURYA Kampus

Sosok Fina Wanita Disabilitas Lulusan Berprestasi UM, Kini Bisa Kuliah Gratis di Inggris Berkat LPDP

Seorang alumnus Universitas Negeri Malang (UM) ini berhasil mendapat beasiswa S2 di kampus ternama di Inggris.  Siapa dia? Ini sosok dan kisahnya

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase laman UM/LinkedIn
Fina Zakiyatun Nufus 

SURYA.CO.ID - Keterbatasan fisik tak mengurangi semangat dan rasa percaya diri Fina Zakiyatun Nufus untuk terus menempuh pendidikan tinggi.

Terbukti, alumnus Universitas Negeri Malang (UM) ini berhasil mendapat beasiswa S2 di kampus ternama di Inggris. 

Ia menjadi mahasiswi jurusan Language and Education di University of Sheffield, Inggris, berkat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Berpegang teguh pada motto "Jangan takut untuk bermimpi, karena ketakutan dan kurangnya rasa percaya diri jadi pembatas kesuksesan", Fina terus kerja keras untuk meraih cita-citanya.

Meski dirinya tak menampik kerap mengalami kesulitan selama berkuliah, terutama saat masih menempuh pendidikan sarjana di UM.

Baca juga: Sumber Kekayaan Steven Stenly yang Belikan Motor untuk Wanto Driver Ojol Antar Pesanan Pakai Sepeda

"Banyak tantangan yang saya hadapi, terutama fasilitas di UM saat itu belum memadai."

"Setiap kali kelas berpindah, saya harus meminta agar kelas dipindah ke lantai bawah," ucapnya dikutip SURYA.CO.ID dari laman UM, Kamis (14/11/2024).

Semua kerja keras Fina terbayar lunas setelah lulus sarjana UM dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95.

Tak sampai di situ, Fina kemudian berkesempatan menjadi penerima beasiswa LPDP.

Perjalanannya kuliah di Inggris bermula ketika pandemi Covid-19 masih tinggi.

Di masa lockdown, Fina memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan tes TOEFL dan mengurus aplikasi beasiswa LPDP.

"Prosesnya cukup panjang, dari persiapan TOEFL, menulis esai, hingga melamar ke beberapa kampus di Inggris dan Australia," tambahnya.

Fina melamar di empat kampus sekaligus.

Baca juga: Kekayaan Kompol Teguh, Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya yang Bantah Jadi Bekingan Ivan Sugianto

Namun, pada akhirnya memilih University of Sheffield dengan pertimbangan program yang sesuai, yakni jurusan Language and Education.

Dalam program studi ini, ia akan belajar lebih mendalam tentang pendidikan bahasa yang inklusif untuk disabilitas.

Setelah lulus, ia berucap akan kembali ke Tanah Air dan menjadi dosen Bahasa Inggris, serta penulis.

"Saya ingin menjadi dosen Bahasa Inggris dan menulis artikel tentang aksesibilitas di Indonesia," ucapnya penuh semangat.

Meski penuh keterbatasan, Fina akan terus melangkah maju dengan penuh rasa percaya diri.

Perjuangan ini juga dilengkapi dengan dukungan moral dari keluarga dan dosen-dosennya.

"Ibu selalu menyemangati dan percaya pada mimpi-mimpi saya. (sehingga) jangan takut bermimpi, yang membatasi kita adalah ketakutan dan kurangnya percaya diri," tutup Fina.

Sosok Berprestasi

Melansir dari berbagai sumber, diketahui bahwa Fina merupakan sosok berprestasi semasa kuliah S1. 

Ia pernah mendapat medali silver dalam Event Asean Innovative Science, Eviromental and Entrepeneur Fair (AISEEF) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA).

Ia dan timnya terdiri dari Bella Indah Lestari dari Sastra Inggris; Surrotul Hasanah dari Pendidikan IPS; Indra Bagus Yudhistira dari Hukum dan Kewarganegaraan); dan Lutfi Nur Azizah (Sosiologi) berhasil lolos berkat karya berjudul "GAHARU (Jaga Alam dan Hutan Sekitar Demuk) As a Platform to Prevent Illegal Logging in Demuk Village".

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved