Berita Surabaya
Hadiri Harlah Miftachussunnah di Surabaya, Menteri Agama Nasaruddin Umar Ungkap Peran Besar Ponpes
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan peran penting pondok pesantren dalam pendidikan karakter anak bangsa.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan peran penting pondok pesantren dalam pendidikan karakter anak bangsa.
Bahkan, Nasaruddin memastikan tak perlu khawatir, sebab pesantren merupakan tempat teraman bagi anak didik.
Penegasan ini disampaikan saat ia hadir dalam acara Harlah dan Istighotsah Pondok Pesantren Miftachussunnah yang berlangsung di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Kamis (14/11/2024).
"Insya Allah pondok pesantren itu adalah tempat paling aman untuk menyekolahkan anak remaja," kata Nasaruddin.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh nasional. Selain Nasaruddin, juga nampak hadir Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) beserta jajaran NU. Pengasuh Miftachussunnah sekaligus Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, hadir secara langsung.
Nasaruddin menjelaskan, pemerintah berupaya bakal terus memperhatikan pondok pesantren yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 42 ribu.
Pemerintah ingin agar pesantren menjadi alternatif pendidikan modern.
Belum lama ini dia bercerita, bahwa terdapat seorang guru besar dari Inggris yang melakukan penelitian di Indonesia.
Dari penelitian itu didapati, lembaga pendidikan paling modern yang relevan dengan zaman ini adalah pondok pesantren.
Di beberapa negara, saat ini mulai memberlakukan boarding school, terutama untuk tingkat SMA.
Pentingnya pesantren, lantaran didapati fakta bahwa kerusakan remaja terjadi di luar sekolah dan rumah.
Di dua tempat itu sebetulnya telah diajarkan nilai-nilai luhur.
"Tapi, antara rumah dan sekolah, di situlah kadang anak-anak mendapat persoalan. Bisa jadi narkoba, judi online dan kerusakan moral lainnya. Tapi kalau anak itu diboardingkan, apa yang dipelajari di kelas, itu diamalkan di asrama," ujar Nasaruddin.
Gus Yahya dalam kesempatan itu berharap agar pemerintah juga turut memikirkan bagaimana pesantren tetap memegang prinsip kepesantrenan.
Dia tidak ingin, peran pesantren tercoreng oleh pesantren yang baru muncul, namun tidak memiliki garis keilmuan yang jelas.
Gus Yahya menilai banyak pesantren bermunculan pasca UU terkait pesantren.
Sehingga, Gus Yahya berharap agar hal tersebut dipikirkan bersama. Misalnya, mekanisme yang diatur seperti halnya standar infrastruktur dan kapasitas pengajar.
"Agar pesantren lebih terjaga. Termasuk juga mekanisme monitoring," ujar Gus Yahya.
➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.