Bocah Banyuwangi Korban Kekerasan
Bocah di Banyuwangi Meninggal Dirudapaksa, Sang Ibu Hamil 8 Bulan Shock, Harus Dapat Pendampingan
Doni menghabiskan waktu bersama istrinya di kamar. "Ibunya sampai belum mau makan," kata Sutrisno, Jumat (15/11/2024).
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Kematian CNA (7) yang diduga akibat dianiaya dan dirudapaksa, Kamis (14/11/2024), membuat masyarakat Banyuwangi tersentak. Ibu korban, Siti Aningsih amat terpukul dengan kepergian anaknya.
Sehari setelah kejadian, Siti masih mengurung diri di kamar dan sulit untuk diajak berkomunikasi. Hal tersebut disampaikan ayah Siti, Sutrisno.
Sutrisno menjaskan, bukan hanya Siti yang sangat terpukul atas kepergian CNA. Ayah CNA, Ahmad Doni Nur, juga merasakan hal yang sama.
Doni menghabiskan waktu bersama istrinya di kamar. "Ibunya sampai belum mau makan," kata Sutrisno, Jumat (15/11/2024).
Untuk memulihkan Siti, Pemkab Banyuwangi memberi pendamping khusus. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB menerjunkan tim untuk mendampingi keluarga korban.
Alizha Amalia Rohmana, Pendamping Korban P2TP2A Dinsos PPKB Banyuwangi mengatakan, ibu korban tergolong rentan karena tengah hamil 8 bulan.
Pendampingan, kata Alizha, penting agar psikologis sang ibu bisa pulih dan janin yang dikandungnya terus sehat. "Kami tadi mendampingi, dan Alhamdulillah ibu korban mulai mau makan," kata Icha, sapaan akrabnya.
Selain pendampingan psikis, pihaknya juga akan memberikan pendampingan-pendampingan lain bagi keluarga korban.
Termasuk pendampingan untuk menanggung biaya autopsi korban, pendampingan kesehatan keluarga korban, hingga pendampingan hukum selama proses persidangan hingga putusan.
Icha telah bertemu dengan ibu dan ayah korban saat mendatangi rumah duka, Kamis (14/11/2024). Saat itu, psikis mereka masih terguncang pascakepergian korban. Bahkan sang ibu masih kerap mengigau memanggil-manggil nama anaknya.
Pun demikian dengan sang ayah. Ia masih sulit untuk diajak berkomunikasi. Saat diajak berbicara, ia masih kerap menangis.
Selain korban, pasangan tersebut juga memiliki anak lain yang duduk di bangku kelas IV. Ia belajar di sekolah yang sama dengan korban.
Diberitakan, seorang bocah di Banyuwangi berusia 7 tahun diduga menjadi korban kekerasan seksual dan penganiayaan hingga merenggang nyawa.
Korban adalah CNA, warga Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Korban merupakan siswi kelas I madrasah ibtidaiyah (MI).
Kapolsek Kalibaru, Iptu Yaman Adinata membenarkan kejadian tersebut. Korban diduga mengalami kekerasan seksual dan kekerasan fisik dari tanda-tanda saat diditemukan.
bocah 7 tahun tewas dirudapaksa
Kekerasan Seksual Anak
siswi MI ditemukan tewas
kekerasan seksual dan penganiayaan
hamil 8 bulan
P2TP2A Dinsos PPKB Banyuwangi
Banyuwangi
BREAKING NEWS Para Koki Siapkan Makanan untuk Tahlilan 7 Hari Siswi yang Dibunuh di Banyuwangi |
![]() |
---|
Bertambah, 17 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Pembunuhan Bocah di Banyuwangi |
![]() |
---|
Jika Pelaku Tertangkap, Ayah Bocah Korban Pembunuhan di Banyuwangi Minta Dipertemukan |
![]() |
---|
Update Kasus Pembunuhan Bocah 7 Tahun di Banyuwangi, Polisi Telah Periksa 10 Saksi |
![]() |
---|
Kunjungi Rumah Duka Bocah Korban Pembunuhan di Banyuwangi, Menteri PPPA: Sangat Keji, Tak Manusiawi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.