Berita Viral
Penyebab Pecah Kaca Mobil Camat Baito yang Biasa Ditumpangi Guru Supriyani, Polda Sultra Bilang Gini
Penyebab pecah kaca mobil dinas Camat Baito, Sudarsono, segera diungkap Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Penyebab pecah kaca mobil dinas Camat Baito, Sudarsono, segera diungkap Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pengungkapan penyebab pecah kaca mobil dinas Camat Baito setelah dilakukan penyelidikan tim laboratorium forensik (labfor).
Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian mengatakan, hasil penyelidikan tim labfor akan disampaikan untuk menjawab kekhawatiran publik atas insiden tersebut.
"Apalagi narasi yang beredar kan penembakan, masyarakat khawatir dengan kejadian tersebut."
"Jadi dalam waktu dekat ini hasil Tim Labfor Makasaar akan kami sampaikan," ujar Iis, dikutip dari Tribun Sultra.
Sebelumnya, pernyataan Polda Sulawesi Tenggara terkait insiden pecah kaca yang dialami mobil dinas Camat Baito yang biasa ditumpangi guru Supriyani, dinilai sangat prematur.
Dalam konferensi pers, Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian menyebut berdasarkan keterangan saksi, tidak ada suara tembakan saat kejadian.
Untuk meyakinkan hal itu, Kabid Humas menghadirkan Kepala Seksi Pemerintah Kecamatan Baito, Herwan Malengga selaku pengemudi kendaraan saat peristiwa terjadi pada Senin (28/10/2024).
"Peristiwa yang dialami Bapak Herwan Malengga terjadi pada saat beliau mengemudikan kendaraan dinas Camat Baito yaitu sekitar pukul 14.00 Wita."
"Pada saat mengemudikan kendaraan tersebut, tiba-tiba Bapak Herwan Malenggea mendengar benturan keras pada kaca pintu belakang bagian kiri, beliau tidak mendengar suara tembakan."
"Kemudian berhenti sekitar 10 meter untuk memeriksa kendaraannya dan setelah diperiksa kaca pintu belakang sebelah kiri mengalami kerusakan retak," kata Iis dalam keterangan yang diterima TribunnewsSultra.com, Selasa (29/10/2024).
Sementara itu, Herwan Malengga menjelaskan, ia meminjam mobil dinas sekitar pukul 13.00 Wita dengan tujuan membawanya pulang ke rumahnya di Desa Amasara.
Lalu saat di perjalanan untuk kembali ke kantor sekitar pukul 14.00 Wita di sekitar Kantor Camat dan dekat dengan SDN 3 Baito, dirinya mendengar suara benturan keras pada kaca jendela pintu mobil sebelah kiri.
Hal ini membuatnya kaget dan menghentikan kendaraannya sekitar 10 meter dari tempat bunyi keras tersebut untuk mengecek kendaraan tersebut.
Setelah diperiksa ternyata ada retak pada kaca pintu belakang sebelah kiri.
"Pada saat saya berhenti, saya tidak dengar ada suara tembakan, cuma ada bunyi keras pada bagian kaca dan saya juga tidak melihat ada orang di sekitar saya, mungkin itu hanya suara akibat burung yang menabrak kaca mobil," jelasnya.
Kemudian karena kejadian tersebut, Herwan mengontak Camat Baito untuk memberitahu kerusakan pada kaca mobil dinas.
"Itu saja yang saya bisa klarifikasi, kalau saya mohon maaf saya tidak lihat adanya 'penembakan'. Tolong jangan dipercaya kalau ada yang mengatakan itu 'tembakan'," ungkap Herwan.
"Yang jelas, setahu saya itu burung, karena pernah kejadian, menabrak burung. Tembakan, mohon maaf, tidak," imbuh Herwan.
Pernyataan Herman ini berbeda saat diwawancara wartawan setelah kejadian.
Dalam wawancara, Herman sempat menduga penyebab kaca mobil tersebut karena ditabrak oleh burung, namun ternyata tidak ada burung.
"Karena pernah juga mobilku begitu, tapi pas saya lihat tidak ada burung, baru pecahnya bulat begini," katanya sambil menunjuk ke kaca mobil.
Herwan juga menyebut, tak lama kata dia ada seorang warga menunjuk orang tak dikenal (OTK).
Ia pun sempat mengejar OTK tersebut.
Akan tetapi OTK tersebut lari ke arah semak-semak.
"Saya sempat kejar tadi, tapi dia sudah jauh, lari ke arah semak-semak," katanya.
Sementara itu, Direktur Reserse Krimum Polda Sultra, Kombes Pol Dody mengatakan kasus dugaan 'penembakan' terhadap kaca mobil dinas Camat Baito kini akan ditangani oleh Tim Labfor dari Makassar yang tiba pada Selasa, 29 Oktober 2024.
"Kami sudah koordinasi dengan Tim Labfor Makassar untuk mengetahui penyebab retakan pada kaca mobil," ungkap Dody.
"Kami Polda Sultra dan Polres Konawe Selatan akan menangani kasus ini secara profesional dan akan menangani secara scientific crime investigation," ujarnya.
Pernyataan Terlalu Prematur

Praktisi hukum yang juga mantan komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi menyebut pernyataan Polda Sultra itu terlalu cepat alias prematur.
Menurutnya, seharusnya pihak polisi melakukan scientific crime investigation untuk memastikan penyebab pecah kaca mobil dinas Camat Baito tersebut.
"Gak bisa modal pernyataan. Ada inafis. Apakah itu akibat tembakan peluru, atau batu atau burung. Semua bisa diketahui secara scientifik," katanya.
Dalam scientific crime investigation, kalau mengembangkan dugaan adanya penembakan maka maka bisa dilakukan uji balistik untuk memastikan ada proyektil atau jenis senjata apinya, apakah organik atau senjata angin.
Selagi scientific crime inverstigation itu belum dilakukan, menurut Edwin, polisi belum perlu untuk merilis ke publik.
"Pernyataan (Polda Sultra) tadi terlalu cepat. Seharusnya, Temuannya saja disampaikan.
Jangan menyimpulkan penyebabnya. Temuannya itu seperti kaca mobil pecah di bagian samping, ada keretakan, ada titik pecahnya. Apakah itu benturan batu, peluru atau burung, perlu diinvestigasi secara scientifik," terangnya.
Terkait pernyataan Herwin bahwa mobil ditabrak burung, Edwin justru tertawa.
"Kalau burung, apakah burungnya sengaja mengarah ke mobil camat yang biasa ditumpangi Supriyani," katanya sambil tertawa.
"Maksud saya, yang diterangkan terlalu prematur kalau dia menyimpulkan penyebab dari peristiwa keretakan itu. Seharusnya investigasi dahulu," pungkasnya.
Seperti diketahui, mobil dinas Camat Baito yang kacanya pecah itu sering dipakai untuk mengantar Guru Supriyani saat akan menjalani sidang di PN Andoolo.
Fakta lain juga terungkap jika selama ini guru Supriyani ternyata tinggal di rumah dinas Camat Baito, Sudarsono.
Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan guru Supriyani selama menjalani proses hukum di PN Andoolo.
Kuasa Hukum Guru Supriyani, Andri Darmawan mengungkapkan selama ini keberadaan kliennya di rumah sudah tidak kondusif.
Baca juga: Ini Sosok yang Minta Guru Supriyani Minta Maaf ke Aipda WH, Beda yang Minta Uang Damai Rp 50 Juta
"Banyak telepon, banyak orang mau ketemu," ungkapnya dikutip dari tayangan Nusantara TV.
Melihat hal itu, tim kuasa hukum berupaya mencari orang yang bisa membantu untuk mengamankan Supriyani serta mengawasinya.
"Kami terimakasih pihak Kecamatan Baito mau memfasilitasi Supriyani ada (tinggal) di sini, untuk terlindungi, aman sampai proses sidang selesai," ungkap Andri.
Terkait insiden diduga penembakan yang mengenai mobil dinas camat, Andri bakal melaporkan kasus dugaan teror mobil itu ke polisi.
"Tadi ini ada insiden, jadi mobil dinas Pak Camat Baito yang biasa dipakai untuk Supriyani dalam proses sidang diduga 'ditembak' dan ini kami sedang identifikasi,” katanya.tanya.
Camat Baito, Sudarsono mengakui kabar itu diterimanya setelah satu jam dia kembali dari mengikuti sidang guru Supriyani.
Saat duduk-duduk di aula, dia ditelepon Herman yang mengabarkan adanya insiden tersebut.
"Katanya mobil ada yang terkena peluru. Saya belum pastikan peluru apa, makanya langsung ke sana, ke TKP," kata SUdarsono sebelum jabatannya dicopoy Bupati Konawe Selatan.
Kapolsek Baito, Ipda Muh Idris mengaku setelah mendapat laporan dugaan penembakan itu, pihaknya langsung ke lokasi kejadian.
"Saya dapat informasi, turun ke TKP. Lihat ini semua," katanya.
Kapolsek belum mau membeberkan hasil penyelidikan kasus ini.
"Untuk semnetara tunggu penyelidikan dari polres. Mobil dibawa ke polsek sambil, menunggu di sana," katanya.
berita viral
Guru Supriyani
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Camat Baito
Sudarsono
pecah kaca mobil
Lihat Harga Token Listrik Rumah Tangga Per Tanggal 1 September 2025, Lengkap Cara Hitungnya |
![]() |
---|
5 Tokoh Penting yang Beri Bantuan Untuk Keluarga Driver Ojol Affan, Ada Pramono hingga Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Mahfud MD Bongkar Gaji DPR: Lebih dari Rp 230 Juta, Bisa Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Tabiat Farel Prayoga Bikin Kagum, Enggan Terima Hadiah Mewah untuk Konten, Pilih Usaha Beli Sendiri |
![]() |
---|
Sosok Pengemudi Rantis Brimob yang Resmi Tersangka Kasus Kematian Driver Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.