Berita Viral

Sosok Abi Fahira yang Beri Bantuan Pasutri Ngajar Ngaji 10 Tahun Tanpa Dibayar, Kerap Beri Donasi

Inilah Sosok Abi Fahira yang Beri Bantuan Pasutri Viral Ngajar Ngaji 10 Tahun Tanpa Dibayar. Ternyata Kerap Beri Donasi.

kolase TikTok
Abi Fahira (kiri) dan Pasutri yang viral ngajar ngaji 10 taun tanpa dibayar. 

SURYA.co.id - Sosok pasangan suami istri (Pasutri) di Bogor, Jawa Barat jadi sorotan karena telah ngajar ngaji selama 10 tahun tanpa dibayar.

Namun, yang tak kalah jadi sorotan adalah sosok pemberi bantuan untuk mereka, pemilik akun Tiktok Abi Fahira.

Ia rela mendonasikan hartanya untuk membantu pasutri guru ngaji tersebut.

Pasutri tersebut sampai terharu saat menerima bantuan.

Lantas, siapa sosok di balik akun TikTok Abi Fahira?

Baca juga: Rezeki Nomplok Pasutri Guru Ngaji di Bogor, 10 Tahun Mengajar Tanpa Dibayar, Kini Bisa Umroh Gratis

Ia merupakan seorang pria bernama Diosi Budi Utama.

Karib dikenal dengan nama Abi Fahira, Diosi nyatanya kerap membantu kaum lemah.

Dalam akun Instagram-nya, Abi Fahira sering merekam konten berbagi yang menginspirasi banyak orang.

Kendati demikian, lulusan S2 Universitas Gadjah Mada itu tetap rendah hati dan menyebut donasi yang diberikannya berasal dari banyak orang, bukan cuma ia sendiri saja.

Dikutip dari Tribun Bogor, Abi Fahira mengurai sederet bantuan untuk guru ngaji di Bogor tersebut.

Tak cuma sembako dan uang, Abi Fahira juga memberikan hadiah umroh untuk Abi dan Umi.

Diungkap Abi Fahira, hadiah umroh itu berasal dari bantuan banyak orang.

Baca juga: Kisah Pasutri Jadi Guru Ngaji 10 Tahun Tiba-Tiba Dapat Rezeki Nomplok, Terungkap Kondisi Aslinya

"Insyaa Allah mereka berdua kami berangkatkan umroh plus biaya satu tahun anak beliau juga sudah ada yang bantu. Alhamdulillah saya hanya jembatan orang orang," kata Abi Fahira.

Diketahui, Kisah pasangan suami istri ngajar ngaji selama 10 tahun berbuah keberkahan.

Mereka terharu mendapat rezeki nomplok.

Pasutri tersebut ternyata ngajar ngaji tanpa dibayar sepeserpun selama 10 tahun.

Tangis mereka tak terbendung ketika mendapat sejumlah bantuan dari orang baik.

Kisah haru pasutri guru ngaji tak dibayar selama 10 tahun ini berasal dari Bogor.

Cerita mereka menjadi perhatian dan viral di media sosial setelah dibagikan akun media sosial Abi Fahira.

Dalam akun media sosialnya, Abi Fahira membagikan momen saat ia bertemu dengan pasutri guru ngaji tersebut.

Diketahui kedua guru ngaji itu beralamat di Kampung Gadog Kaler, Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Kedua guru ngaji tersebut pun karib disapa Umi dan Abi.

Mereka tetap semangat mengajarkan huruf-huruf hijaiyah dan Alquran kepada anak-anak meskipun tanpa gaji.

Belakangan diketahui, di balik wajah antusias Abi dan Umi saat mengajar ngaji, ada rahasia kehidupan pilu yang mereka simpan rapat-rapat.

Ternyata pasutri guru ngaji tersebut hidup serba kekurangan.

Bahkan mereka tak mampu membayar SPP sekolah anak pertamanya yang sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren selama tiga bulan.

Kisah tersebut sontak mengguggah hati donatur bernama Abi Fahira.

"Ma syaa allah tabarakallah, mereka berdua ustad dan ustadzah, dipanggil murid-murid mengajinya dengan sebutan Umi dan abi. 10 tahun lebih mengajar mengaji tanpa meminta bayaran sama sekali, ikhlas karena Allah," kata Abi Fahira dalam unggahannya di TikTok.

Selama 10 tahun mengajar ngaji gratis, Abi dan Umi kini punya 30 murid.

Diungkap Abi, ia tidak pernah meminta bayaran dalam mengajar ngaji karena ikhlas.

"Niat ikhlas tulus karna Allah," akui Abi.

Selain mengajar ngaji, Abi dan Umi punya pekerjaan dengan pendapatan tak menentu.

Abi bekerja sebagai tukang urut dan memelihara kambing, sedangkan Umi berjualan bedak keliling.

"Sang suami bekerja sebagai tukang urut keliling, juga memelihara kambing sedikit milik sendiri dan beberapa milik orang lain, sedangkan istri sering keliling kampung menjajakan dagangan bedak dan lainnya dan mereka orang terpandang di daerahnya," imbuh Abi Fahira.

Punya niatan mulia, Abi dan Umi ternyata menjalani kehidupan yang serba kekurangan dari segi materi.

Ternyata, Abi dan Umi menunggah uang SPP anak pertamanya.

Mengetahui hal itu, Abi Fahira pun segera memberikan bantuan.

"Katanya anaknya di pondok itu belum bayar SPP tiga bulan? benar abi? Ini bayar anaknya Rp3,5 juta bayar sekolah anaknya," ujar Abi Fahira.

Menerima uang dari Abi Fahira, Abi dan Umi menangis.

Tak cuma uang, Abi dan Umi juga mendapatkan bantuan berupa sembako hingga dua ekor domba untuk diternak.

Kata Abi Fahira, semua donasi tersebut berasal dari 61 donatur yang tersebar di Indonesia.

Sebelumnya, ada juga sosok Mak Iyah, yang sehari-hari sebagai marbot masjid di Ciamis, Jawa Barat.

Sosok Mak Iyah pertama kali viral setelah konten kreator bernama Bilal Indra mengunggah kisah hidupnya melalui @ncep_billalindra.

Dalam unggahan di Instagram @ncep_billalindra mengatakan jika Mak Iyah sangat rajin membersihkan bersih sampai berjam-jam lamanya.

“Beliau adalah Mak Iyah. Setiap hari rajin bersih-bersih di masjid,” tulis pengunggah.

Terlihat, dalam video tersebut Mak Iyah yang memakai baju warha hijau serta jilbab warna coklat ini tengah mengepel tempat wudhu di masjid.

Dalam keterangan yang dibagikan di video tersebut, jika Mak Iyah membersihkan masjid secara sukarela tanpa diupah.

Bahkan, Mak Iyah juga berharap jika saat dirinya kelak meninggal dunia, akan ada orang yang meneruskan bersih-bersih masjid sukarela seperti yang dia lakukan.

Beliau bercerita mudah-mudahan kalau emak sudah gak ada, ada yang sukarela meneruskan bersih-bersih di sini,tulis keterangan di video tersebut.

Keterangan di video itu pun juga menyebutkan, jika Mak Iyah tak pernah mengeluh meski keadaan masjid terkadang berantakan.

Warganet pun langsung membanjiri kolom komentar diakun tersebut.

"Bidadari Surga yang sesungguhnya," tulis akun @faru***

"MashaAllah upah nya besar banget itu, ga kelihatan aja," tulis akun @fari***

"Gajinya bukan uang, tapu syurga," tulis akun @heri***

"Maasya allah.. sehat selalu, smga rezkinya allah murahkan mak iyaaah," tulis akun @tres***. 

Terkait kebiasan bersih-bersih masjid, anak-anak Mak Iyah pun tak mempermasalahkan.

Sebab, menurut seorang anak Mak Iyah bernama Dede Encas, apa yang dilakukan ibunya adalah tindakan terpuji.

"Sudah tua, tapi dianya ikhlas," kata anak Mak Iyah, Dede Encas, dikutip dari tayangan Insert Live. 

Mak Iyah dan konten kreator Bilal Indra
Mak Iyah dan konten kreator Bilal Indra (YOUTUBE INSERT)

"Suka batuk-batuk. Mungkin, karena pengap. Tapi, kata anak-anaknya, tidak apa-apa. Karena ini rumah Allah. Anaknya malah senang," timpal Bilal Indra saat mendampingi Mak Iyah wawancara.

Setiap hari, Mak Iyah mendapat kiriman makanan dari anak-anaknya.

Sementara uang yang Mak Iyah dapatkan, sengaja disisihkan untuk perluan di masa mendatang.

"Ada yang ngirim makanan. Kalau makanan sehari-hari, dari anaknya. Uang yang didapatkan emak buat biaya pemakamannya," terang Bilal.

Di akhir sesi wawancara, Mak Iyah mengaku memiliki keingian untuk pergi ke Tanah Suci.

Keinginan tersebut sudah lama didambakan. Namun, Mak Iyah belum memiliki cukup uang.

"Umroh," kata Mak Iyah.

"Emak pingin umroh sejak ikut pengajian keliling. Cuma tidak punya uang," timpal Bilal.

Bilal pun kemudian berencana membiayai ibadah umroh Mak Iyah.

"Karena saya punya prinsip ketika membahagiakan orang lain, Allah tidak akan membiarkan kita bersedih. Jadi, ada kepuasan tersendiri ketika melihat orang lain tersenyum."

"Kepuasan yang tidak bisa diukur dengan materi. Puluhan tahun Mak Iyah bersabar. Ini buat contoh buat kita semua. Ketika belum waktunya, kita bersabar. Ketika sudah waktunya, kita bersyukur."

"Itu Mak Iyah paling luar biasa," tutupnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved