Berita Viral

Alasan Guru Supriyani Cabut Kesepakatan Damai dengan Aipda WH: Tertekan, Terpaksa , Tak Tahu Isinya

Guru Supriyani akhirnya mencabut kesepakatan damai dengan pelapornya, pihak Aipda WH, yang diinisiasi Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga.

Editor: Musahadah
kolase tribun sultra/istimewa
Guru Supriyani mencabut kesepakatan damai dengan Aipda WH yang diinisiasi Bupati Konawe Selatan. 

Dengan perdamaian itu, seakan-akan kedua pihak mengaku bersalah sehingga proses yang terjadi selama ini salah. Artinya, mau dicuci dengan menyatakan gak ada yang salah selama ini. 

"Kami tegas dan maju terus untuk membuktikan Ibu Supriyani tidak bersalah," tegas Andri. 

Andri justru merasa aneh dengan sikap keluarga korban (Aipda WH) yang justru bersemangat untuk adanya perdamaian, padahal di awal penyidikan mereka tidak mau. 

"Intinya, Ibu Supriyani tidak akan minta maaf dan mengakui kesalahan, karena memang tidak melakukan," katanya. 

Menurut Andre, proses hukum yang saat ini sudah berjalan di pengadilan, tidak boleh dicampuri. 

"Kami ingin bertarung, membuktikan siapa yang benar dan siapa yang bersalah," katanya. 

Andri melihat upaya damai yang disodorkan saat ini sudah terlambat karena sudah pernah diupayakan pihak ibu Supriyani di awal penyidikan. 

Namun, karena saat itu ada permintaan uang damai, sehingga perdamaian tidak terwujud.

"Sekarang baru didorong terus. Motif untuk menyelesaikan secara damai, untuk cuci tangan terhadap segala kesalahan sebelumnya," tegasnya. 

Andri bertekat jika nantinya di persidangan guru Supriyani dinyatakan tidak bersalah, maka pihaknya akan menuntut balik terhadap orang-orang yang melakukan kriminalisasi agar mereka bertanggungjawab secara etik maupun pidana. 

"Kami akan membuat laporan terkait keterangan palsu, termasuk tuntutan kerugian. 

Tangan-tangan yang bekerja membuat rekayasa perkara ini, sehingga sampai di persidangan, sehingga tersangka, sampai ditahan," katanya. 

Siapa pihak-pihak tersebut? Dengan tegas Andri menyebut kepolisian dan kejaksaan.

Diinisiasi Bupati Konawe Selatan

Perdamaian guru Supriyani dan Aipda WH dituding sebagai upaya cuci tangan pihak-pihak ini.
Perdamaian guru Supriyani dan Aipda WH dituding sebagai upaya cuci tangan pihak-pihak ini. (kolase istimewa/tribun sultra)

Diketahui, Kasus hukum Guru Supriyani yang dituduh pukul siswanya yaitu seorang anak polisi di Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara, masih terus berjalan. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved