Berita Viral

Nasib Mujur Mbah Sarno Veteran usai Viral, Kini Tak Lagi Tinggal di Rumah Bekas Kandang Ayam

Masih ingat Mbah Sarno, veteran yang viral lantaran tinggal di rumah bekas kandang ayam?

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com/ist
Mbah Sarno 

"Sampai tahun 1969, ndak (masuk TNI), saya masuk wajib militer darurat. Saat itu lima tahun selesai, aturannya begitu. Saya sudah 9 tahun, saya dapat bintang sewindu juga itu," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Sarno mengatakan, beberapa temannya di militer sukarela masuk sekolah dan melanjutkan karier di militer.

Namun, dirinya yang sempat menjadi wakil komandan justru tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Dia kemudian memutuskan bekerja sebagai penjaga pasar di Bandung, Jawa Barat.

Hingga menikah dan pulang ke Gunungkidul, dirinya bekerja sebagai petani.

Ia menikah dua kali, karena istri pertamanya meninggal setelah 20 tahun bersama. Istri keduanya juga meninggal setelah 15 tahun bersama.

Namun, kedua pernikahan tidak dikaruniai keturunan.

Tinggal di Rumah Bekas Kandang Ayam

Setelah istri keduanya meninggal, dirinya pulang ke Susukan II, dan dibuatkan rumah kecil beralaskan tanah berukuran sekitar 8x6 meter.

Di atas meja ruang tamu terdapat belasan medali, lencana, hingga sertifikat saat dirinya ikut beberapa kali operasi militer saat menjadi anggota militer sukarela.

Tak jauh dari meja tamu, terdapat sebuah tempat tidur di atasnya terdapat beberapa bantal dengan sprei putih.

"Ini dulu bekas kandang ayam, dan saya juga di sini. Sekarang saya sendiri tidur di sini," kata Sarno.

Lampu penerangan kecil setiap malam memberikan cahaya redup untuk tubuh rentanya.

Tak Punya Penghasilan

Sarno tidak berpenghasilan dan hidup sebatang kara. Untuk kembali bekerja jelas tidak memungkinkan karena tubuhnya tidak sekuat dulu lagi.

"Saya sekarang menganggur. Sekarang saya sendiri, makan kalau tidak diberikan saya tidak makan," ucap dia.

Bahkan, saat teman-temannya yang lain bisa mengurus menjadi anggota veteran, dirinya tidak bisa, dan sudah dua kali dilakukan.

Sambil menatap dalam, ia sering meratapi kehidupannya yang dijalani.

"Saya setiap hari nelongso nangis dalam batin. Saya kurang apa, perlengkapan sudah baik semua. Boleh dibaca surat saya semuanya bersih, baik," ucap pria kelahiran 21 April 1940.

Seorang kerabat Sarno, Sukiran (66) membenarkan Sarno telah tinggal di rumah tersebut sebatang kara sejak kurang lebih 20 tahun.

Selain tetangga sekitar, dia mendapatkan bantuan beras dan telur dari salah satu gereja.

Beberapa tahun terakhir kesehatan Sarno menurun, bahkan tiga kali operasi yakni 2 kali prostat, dan 1 kali hernia. Semuanya tercover BPJS Kesehatan.

"Makan dapat dari yayasan sudah setahun terakhir. Utamanya mengandalkan saudara dan tetangga," ucap dia.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved