Berita Lamongan

Masuk Musim Penghujan, BPBD Lamongan Kontrol EWS dan Pastikan Berfungsi Normal

BPBD Kabupaten Lamongan melakukan pengecekan dan pemeliharaan berkala pada EWS Banjir di lokasi-lokasi rawan. 

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
BPBD Lamongan melakukan pengecekan EWS banjir, salah satunya di Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Selasa (5/11/2024). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN  - Memasuki musim penghujan. Ada banyak  persiapan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan.

Termasuk melakukan monitoring pada unit Early Warning System (EWS)  atau peringatan dini bencana, yakni banjir.

EWS Banjir merupakan alat yang dirancang untuk memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir di suatu daerah. 

Early Warning System tersebut mampu memantau kondisi ketinggian atau debit air sungai secara real-time dan mengirimkan informasi langsung kepada pihak terkait.

"Alat ini kita kita cek  untuk memastikan  bahwa EWS berfungsi normal," kata  Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto kepad SURYA, Selasa (5/11/2024).

Baca juga: KPU Lamongan Gelar Rakor, Siapkan Debat Publik Pilkada Lamongan 2024 Kedua

Jadi, katanya, ketika siaga merah atau keadaan darurat, alat itu akan memberikan peringatan dini, dan peringatan tersebut akan diteruskan kepada masyarakat oleh kepala desa selaku komando di lapangan.

Pengecekan EWS dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi musim hujan, untuk memastikan sistem peringatan dini tersebut berfungsi optimal dalam mendeteksi dan memantau potensi banjir.

BPBD  melakukan pengecekan dan pemeliharaan berkala pada EWS Banjir di lokasi-lokasi rawan. 

Tujuannya agar alat ini tetap berfungsi optimal saat menghadapi kemungkinan banjir di musim hujan.

Baca juga: Ketua DPC Gerindra Lamongan Pertegas Dukungan untuk Yuhronur-Dirham di Pilkada 2024

Joko menyebutkan, EWS banjir  terpasang di 4 titik yang memiliki tingkat kerawanan banjir cukup tinggi. 

Antara lain EWS Banjir Bengawan Solo di Desa Parengan, Kecamatan Maduran. Kemudian EWS banjir Bengawan Solo di Desa Bulutigo Kecamatan Laren.

"Dua lagi EWS Banjir Bengawan Njero, di Desa Tiwet Kecamatan Kalitengah dan di Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun," ujarnya.

Dengan adanya EWS Banjir ini, masyarakat Lamongan diharapkan dapat menerima peringatan dini dan mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak banjir, sehingga keselamatan dan ketahanan daerah dapat terjaga dengan lebih baik.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved