Diiringi Karawitan, Ikfina-Gus Dulloh Ajak Warga Jetis Bersukaria Sukseskan Pilkada Mojokerto 2024

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Alunan gending jawa menyambut kedatangan cabup-cawabup Pilkada Mojokerto 2024, Ikfina Fahmawati dan Gus Dulloh, di Desa Sawo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, pada Senin (4/11/2024) malam.

Para pendukung Ikfina-Gus Dulloh larut dalam suasana bersama Idola akronim Ikfina-Gus Dulloh, bahkan kompak menari diiringi sinden karawitan bernada Slendro.

Ikfina Fahmawati mengatakan dirinya sambang desa di Jetis malam ini untuk mengkampanyekan Paslon Idola ke masyarakat Desa Sawo.

"Jadi Idola adalah singkatan dari Ikfina dan wakil saya Gus Sa'Dulloh Syarofi, kami mendapatkan nomor urut 1. Saya dan Gus Dulloh minta restu kepada masyarakat Kabupaten Mojokerto," kata Ikfina.

Cabup petahana ini mengungkapkan, fokus percepatan pembangunan desa tetap menjadi prioritasnya bersama Gus Sa'Dulloh jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Mojokerto periode 2025-2030.

Dirinya ingin seperti yang dambakan masyarakat, 299 desa se-Kabupaten Mojokerto terhubung dengan jalan beton yang bagus, dan sudah dilengkapi lampu penerangan jalan, seperti di Desa Sawo, Jetis.

"Sehingga, pembangunan di Kabupaten Mojokerto harus terus dilanjutkan, melalui keberlanjutan. Kalau jalan halus plus sudah terkoneksi dengan lampu penerangan, maka masyarakat Kabupaten Mojokerto mau kemana-mana enak, bisa beraktivitas (Bekerja) sampai malam. Orang datang ke Mojokerto juga senang, jalannya bagus, infrastruktur jalan itu penting karena dampaknya dirasakan seluruh masyarakat," ujar Ikfina Fahmawati.

Bukan berarti Idola hanya memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan saja, Ikfina-Gus Dulloh juga fokus di bidang kesehatan seperti rencana rehabilitasi atau perluasan gedung RSUD R.A Basoeni, Gedeg, yang merupakan rumah sakit untuk masyarakat di wilayah lor kali.

Bidang pendidikan terkait  kesejahteraan guru, semenjak Ikfina Fahmawati menjabat bupati Mojokerto dirinya mengupayakan (Pemda) dengan kebijakannya memberikan insentif guru TPQ tahun 2024 senilai Rp 500 ribu dan akan naik secara bertahap sampai Rp 1,2 juta.

 Kemudian, Madrasah Diniyah bisa dapat BOP (Bantuan operasional pendidikan) dari pemerintah daerah.

"Kita tinggal memperbaiki pelayanan publik ini PR saya, ini butuh waktu karena kita membangun SDM (Sumber daya manusia). Peningkatan SDM itu butuh waktu, tidak bisa instan seperti kita membangun infrastruktur jalan maupun gedung. Butuh pelatihan, praktik sehingga perlu proses," ucap Dokter Ikfina.

Dirinya juga berpesan masyarakat Mojokerto agar bijak memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan.

Jangan sampai orang yang berambisi menjadi pemimpin Mojokerto dengan menghalalkan segala cara.

Ikfina Fahmawati bertanya kepada masyarakat, selama Mustofa Kamal Pasa (MKP) menjadi Bupati Mojokerto apakah pernah merugikan warga Desa Sawo.

Warga kompak bahwa tidak pernah dirugikan saat MKP menjabat sebagai bupati, justru beliau sering sambang desa membangun jalan.