SURYA Kampus
Kisah Dika Lulusan Hong Kong University yang Pilih Pulang Kampung untuk Ngajar dan Bangun Desa
Kisah Hardika Dwi Hermawan setelah lulus dari Hong Kong University ramai jadi sorotan karena keputusannya. Pilih pulang kampung.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Kemudian kok ada satu nama Hong Kong University di peringkat 5 atau 6 di bidang pendidikan. Waktu itu terus saya masuk ke portalnya, terus cari informasinya.
Wah ada laboratoriumnya terus juga ke arah sana gitu (AR dan VR), kenapa enggak saya coba kampus ini gitu? Nah akhirnya saya coba," katanya.
Dika sempat mendapat kesulitan saat pertama menginjakkan kakinya di Hong Kong. Negara tersebut tak mempunyai banyak alumni LPDP yang bisa Dika tanyai seputar kehidupan kampus di sana.
Dengan bermodalkan kos berukuran 2x1 meter, Dika harus bertahan hidup sendirian. Uang saku yang ia peroleh saat itu pun jauh dari kata cukup untuk kebuuhan sehari-hari.
Bahkan, untuk melakukan shalat Dika harus duduk karena ruang kamar yang sangat sempit. Meski demikian, Dika tetap bertahan karena hanya kamar itulah yang sesuai dengan kantongnya.
Tiap kali sang ibu menelpon lewat panggilan video, Dika tak mengangkatnya karena ia khawatir sang ibu sedih melihat suasana ruang kamarnya.
Akhirnya sang ibu meminta bantuan tetangganya yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sana.
Betapa terkejutnya sang ibu saat dikabari soal kondisi Dika. Akhirnya tetangga tersebut membantu Dika mencarikan kamar yang jauh lebih layak.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, Dika bekerja sampingan sebagai mentor untuk program Academy For The Talented Around The World. Tantangan baru muncul setelah ia bekerja karena menjadi sulit mengatur waktu.
"Tempat tinggal yang ketiga itu naik semacam MRT aja enggak bisa sampai lokasi itu. Jadi dari stasiun yang jumlahnya ada 25 itu, sekitar satu setengah jam lah, beda pulau jadi di new territory dan itu yang bikin melelahkan itu bulan puasa.
Jadi saya harus berangkat setengah enam ke kampus, jam tujuh harus mulai training kemudian sampai sekitar setengah tujuh malam," kata Dika.
Di tengah lika-liku berkuliah di sana sendirian, Dika sempat ingin menyerah. Suatu hari ia merenung di dekat pelabuhan di sana dan menangisi beratnya kehidupan di sana.
Bahkan Dika tak ikut kuliah pada hari itu. Ia memilih datang ke masjid untuk menenangkan diri.
"Akhirnya mengingat bagaimana harapan dari keluarga atau mungkin tanggung jawab yang sudah diberikan ke saya dari LPDP juga atau masyarakat juga, akhirnya ya sudah pergi ke masjid dan di situ saya nangis " terangnya.
Perjuangan Dika pun tak sia-sia. Perjalanannya untuk bertahan di Hong Kong membuat dirinya menjadi alumni LPDP yang inspiratif. Ia meraih penghargaan alumni LPDP terbaik di bidang pendidikan.
berita viral
SURYA Kampus
Hong Kong University
Hardika Dwi Hermawan
pulang kampung
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Pakar Hukum UMSurabaya : Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob Termasuk Extrajudicial Killing |
![]() |
---|
Pasca ORI Campak di Sumenep, FK Unair Tekankan Pentingnya Imunisasi Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sosok Lima Kandidat yang Maju dalam Pemilihan Dekan FK Unair 2025–2030 |
![]() |
---|
16 Produk Teknologi Tepat Guna KKN UMSurabaya Telah Didaftarkan HKI, Ini Pesan Armuji |
![]() |
---|
Grab dan Narasi Hadirkan Generasi Campus Roadshow 2025, Dimulai dari Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.