Berita Lamongan

Tunanetra Bisa Membaca Buku Berkat Sifabel, Aplikasi Berbasis AI Karya Mahasiswa PENS Asal Lamongan

SiFabel bahkan meraih juara 1 dalam ajang National Startup Competition 2024 yang berlangsung di Gedung FEB Unesa

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri (hanif manshuri)
Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menunjukkan piagam penghargaan usai memenangkan kompetisi startup tingkat nasional di Unesa. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Satu ide sederhana tetapi bermanfaat bisa mengubah dunia, hal itu diterapkan dengan pembuatan aplikasi Sifabel yang memberi kesempatan lebih besar kepada penyandang tunanetra untuk membaca.

Sifabel ini merupakan karya mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Muhammad Hariz Izzuddin yang dibuat berbasis AI (artificial intelligence) yang memang merupakan aplikasi pembaca buku otomatis.

SiFabel bahkan meraih juara 1 dalam ajang National Startup Competition 2024 yang berlangsung di Gedung FEB Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Ke depannya, Hariz ingin mengembangkan Sifabel menjadi solusi asisten tunanetra secara lebih komprehensif.

Pembuatan karya cerdas ini merupakan kerja bareng tim yang dipimpin Hariz, bersama Muhammad Riski Alde, Fahmi Wahyu Alfiyan, dan Nabilatus Sya’adah.

Kompetisi ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Udayana, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, dan masih banyak lagi.

"Keberhasilan Sifabel mencerminkan kualitas inovasi mahasiswa PENS dalam menciptakan solusi berbasis teknologi yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat," kata Hariz, Selasa (22/10/2024).

Dikatakan mahasiswa asal Lamongan ini, Sifabel merupakan aplikasi pembaca buku otomatis berbasis AI yang dirancang khusus untuk tunanetra. 

Aplikasi ini tidak hanya mampu mengonversi buku konvensional menjadi suara, tetapi juga menyediakan fitur asisten navigasi untuk membantu pengguna dalam membaca dan berinteraksi dengan buku.

Menurut Hariz, tujuan utama dilahirkannya Sifabel adalah untuk meningkatkan akses pendidikan yang setara bagi tunanetra dan mengurangi kesenjangan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

“Sebagai mahasiswa PENS, kami berkomitmen untuk menciptakan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam akses pendidikan," tuturnya.

Ke depannya, Hariz ingin mengembangkan Sifabel menjadi solusi asisten tunanetra yang lebih komprehensif, yang tidak hanya berfungsi sebagai pembaca buku, tetapi juga membantu dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Hariz menyampaikan, dengan misi besar untuk mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas, Sifabel menghadirkan pengalaman membaca yang lebih interaktif dan mandiri bagi tunanetra melalui fitur-fitur berbasis AI inovatif.

"Aplikasi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan akses pendidikan yang lebih setara bagi semua kalangan,"  pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved