SURYA Kampus

Percepat Proses Desain Produk Fashion, Petra Christian University Surabaya Kenalkan Software CLO

DFT Petra Christian University (PCU) Surabaya mengenalkan software CLO untuk menuju dunia digital fashion yang sustainable.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
ist
Gisela Charlotte (kiri) dan Sharone Hendrata, mahasiswi Petra Christian University Surabaya, bersama produk busana hasil desain menggunakan software CLO. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Textile and Fashion Design atau DFT Petra Christian University (PCU) Surabaya mengenalkan software CLO melalui workshop untuk menuju dunia digital fashion yang sustainable.

Workshop yang menggandeng Indonesia Fashion Chamber (IFC) Surabaya ini, para peserta dikenalkan dengan software bernama CLO untuk mendesain busana.

Ketua Pelaksana Workshop, Luri Renaningtyas, mengungkapkan revolusi teknologi telah mengubah cara dalam merancang dan memvisualisasikan ide-ide kreatif, tak terkecuali dalam bidang fashion.

"Agar tetap relevan, desainer pun perlu menguasai teknologi-teknologi terbaru agar mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya seperti software CLO,"ungkapnya, Minggu (20/10/2024).

Ia mengungkapkan CLO memungkinkan visualisasi 3D yang realistis, mempercepat proses desain pakaian secara digital, mengurangi kesalahan, dan meminimalisir limbah kain.

Dosen yang memiliki minat di dunia 3D digital fashion itu juga menyebut bahwa penguasaan teknologi tidak hanya relevan bagi desainer, tapi juga menjadi kebutuhan mendesak bagi dosen dan guru yang mengajar di bidang fashion.

“Dengan memahami dan menggunakan teknologi terkini, para pendidik dapat meningkatkan kualitas pengajaran, menyesuaikan dengan perkembangan industri, dan memberikan wawasan yang up-to-date kepada peserta didiknya,” imbuhnya.

Didampingi oleh beberapa dosen dan mahasiswa, sebanyak kurang lebih 15 peserta diajak untuk membuat simple top.

“Tujuannya agar para pemula dapat memahami tools dasar dari CLO, serta mengerti cara kerja 3D simulation true to life yang ada pada software itu,” tambah Luri yang juga menjadi instruktur pelatihan.

Ia menyebut, CLO memiliki fitur yang lengkap, mulai dari 3D simulation untuk presentasi hingga untuk dibuat menjadi produk fisik. Salah satu busana hasil desain.

“Less waste, faster, more creativity, dan agile,” kata Luri tentang manfaat dari penggunaan teknologi dalam dunia fashion tersebut.

Ia berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta semakin tertarik menggunakan dan mengaplikasikannya.

Karena dengan mengadopsi teknologi itu, para pelaku industri fashion dapat menciptakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Akses penggunaan CLO sendiri bisa didapatkan melalui website resminya,” pungkas Luri.

Salah satu mahasiswa PCU, Gisela membuat busana yang dinamakan ‘Vanya’.

Busana tersebut didominasi warna pink dan merupakan prototype luaran dari penggunaan CLO untuk membuat pola jahit digital.

"Busana ini juga berkolaborasi dengan koleksi kain Shibori dan ecoprint dari UKM Naleni Kain, pola desain digital dari busana ‘Vanya’ itu di print ukuran 1:1 di kertas, lalu dijiplakkan ke kain untuk kemudian dipotong dan dijahit," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved