Kholilurrahman Ingin Jadikan Pamekasan Rujukan di Madura, Kenang Prestasi Saat Jadi Bupati 2008-2013

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Salah satu Calon Bupati (Cabup) Pamekasan, KH Kholilurrahman ternyata masih memendam impian yang belum terwujud saat pernah memimpin Pamekasan periode 2008-2013. Yaitu ia menginginkan Pamekasan menjadi daerah atau kota rujukan di Pulau Madura.

Karena ada empat kabupaten di Madura, masing-masing Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Kholil menilai pemerintahannya dulu belum sempurna, karena itu bila terpilih kembali maka hasrat yang besarnya adalah mengangkat Pamekasan sebagai tujuan utama di Pulau Garam.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Matsaratul Huda di Panempan memang pernah membuat berbagai terobosan saat menjadi bupati, dan ke depan ia berencana menjadikan Pamekasan lebih baik dan maju untuk menuju kota rujuka.

Di antaranya dengan pembangunan kantor Imigrasi di Pamekasan. Sebab, selama kantor imigrasi belum dibangun, masyarakat Madura yang hendak membuat paspor, harus pergi jauh ke Surabaya dan Malang. 

“Dulu warga Madura, seperti Sumenep, Pamekasan dan Sampang kalau ingin membuat paspor cukup sulit dan memakan waktu lama. Karena itu,  saya menggagas agar ada kantor Imigrasi di Pamekasan,” kata Kholilurrahman, Rabu (16/10/2024).

Menurut mantan anggota DPR RI ini, saat itu untuk membangun kantor imigrasi ia harus rela melepaskan satu kantor dinas yang akan ditempati.Yaitu kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). 

Sehingga demi berjalannya pelayanan keimigrasian, kantor itu dibagi dua. “Sebelumnya  serba terbatas. Tetapi kami bisa mewujudkannya demi kemudahan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Kholilurrahman.

Selain membangun kantor Imigrasi, Kholilurrahman yang waktu itu bersama wakilnya, Kadarisman Sastrodiwirjo, bahu membahu membawa klub sepak bola Persepam Pamekasan berprestasi. Dimulai dari Divisi II, naik ke Divisi I hingga lolos ke kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL). 

Agar Persepam lolos ke ISL, Kholilurrahman bersama Kadarisman Sastrodiwirjo dan Achsanul Qosasi berjuang demi sepak bola Pamekasan. Sebab Persepam akan dicurangi karena yang akan diloloskan dari daerah lain.

Setelah lolos ke ISL, Persepam malah tidak punya stadion sendiri. Stadion yang ada tidak sesuai standar. Setiap kali bertanding, Persepam yang berubah nama menjadi Persepam MU (PMU) harus dibuang ke Bangkalan dan Sumenep. karena itu Kholilurrahman bertekad membangun stadion di Pamekasan.

“Langsung kita anggarkan pembangunan stadion dengan pembebasan lahan di Desa Ceguk. Setahun kemudian stadion dibangun. Namun sebelum stadion rampung dibangun, saya sudah tidak lagi memimpin Pamekasan,” ungkapnya. 

Di bidang kesehatan, Kholilurrahman mampu membangun layanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kecamatan Waru. Semula pembangunan rumah sakit itu akan menggunakan lahan Puskesmas Waru. 

Namun lahan yang ada dinilai tidak layak, maka Kholilurrahman memutuskan menggunakan lahan milik Pemkab Pamekasan yang ditempati RSUD Waru sekarang. 

“Alhamdulillah di Utara sudah ada rumah sakit yang mampu menyanggah kebutuhan kesehatan masyarakat Pantura. Bahkan rumah sakit tersebut juga menjadi rujukan sebagian masyarakat dari Sumenep dan Sampang bagian Utara,” terang mantan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan ini.

Selanjutnya pasangan Kharisma nomor urut 2 bertekad melakukan sejumlah terobosan program. Terutama dalam hal pemerataan pembangunan antara Selatan, tengah dan Utara. 

Di bidang pendidikan, wilayah Utara tepatnya di Kecamatan Waru pernah dijadikan sebagai tempat deklarasi Pamekasan Kota Pendidikan. 

“Visi dan misi kami ingin menjadikan Pamekasan bangkit dan maju secara bersama-sama. Tidak ada perbedaan dan ketimpangan pembangunan dari berbagai sektor,” imbuhnya. *****