Gus Firjaun Persoalkan Senam Pendukung Paslon 01 Pilkada Jember 2024 Dibubarkan Kades: Tidak Fair!

SURYA.co.id, Jember - Calon Wakil bupati (Cawabup) Jember Muhammad Bayla Firjaun Barlaman menanggapi insiden Kepala Desa (Kades) membubarkan acara senam relawan pendukung Paslon Pilkada 2024 kemarin.

Cawabup Nomor Urut 1 Pilkada Jember 2024 ini, menilai yang dilakukan relawan pendukung Calon bupati (Cabup) Hendy Siswanto di Desa/Kecamatan Semboro sesuai prosedur. Sebab hal itu mereka lakukan saat masa kampanye, tetapi malah dihambat oleh aparat desa.

"Kami patuhi regulasi yang ada. Namun ketika sudah sesuai regulasi dan kemudian ada orang (kades) yang menghambat. Berarti dia ini tidak fair," ujarnya, Sabtu (5/10/2024).

Menurutnya, petinggi desa tersebut tidak menaati aturan dan regulasi. Sebab semua tahapan yang dilakukan oleh relawan pendukung Paslon Nomor urut 01 Pilkada Jember 2024 sesuai prosedur.

"Kalau sudah tidak mengindahkan dan regulasi mau jadi apa ini. Apalagi yang melakukan itu adalah pemimpin padahal pemimpin harus memegang regulasi. Ini kan bisa dianggap otoriter," kata pria yang akrab disapa Gus Firjaun.

Gus Firjaun menjelaskan, seorang pemimpin seharusnya bisa mengayomi siapapun pendukung Paslon Pilkada 2024. Sebab itu bagian pesta demokrasi.

"Kontestasi ini adalah hal yang lumrah dan biasa. Jadi jangan takut kalah apalagi sampai menabrak aturan," katanya.

Mengingat, lanjut dia, panitia Penyelenggara Pilkada Jember 2024 sendiri telah memberikan ijin. Tetapi malah dilarang oleh kepala desa.

"Apakah ingin menunjukan diri sebagai penguasa? atau sebagai raja kecil kan tidak boleh seperti itu," urai Gus Firjaun.

Oleh karena itu, Gus Firjaun mengimbau kepada seluruh pendukung Calon Nomor urut 1 Pilkada Jember 2024. Supaya berpegang teguh pada aturan.

"Selama berpijak pada aturan. Maka kebenaran dan kemenangan berpihak pada kita. Tidak perlu membalas hal tersebut," jlentrehnya.

Sebelumnya, Kades Semboro Antoni menyatakan pelarangan kegiatan massa di lapangan tersebut. Sebab mereka tidak mengajukan permohonan ijin tertulis kepada Pemerintah Desa Semboro.

"Kami tidak mengizinkan lapangan digunakan untuk kegiatan tersebut. Karena memang pihak penyelenggara hanya mengirimkan surat pemberitahuan bukan permohonan izin," ujarnya.

Antoni mengaku melakukan tindakan tersebut, tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik Pilkada Jember 2024. Dia bilang, hal ini untuk mendidik warga Desa Semboro supaya tertib administrasi.

"Silahkan kalau ditafsirkan macam-macam. Kami hanya ingin memberikan contoh bagaimana membuat administrasi yang benar kepada masyarakat. Apalagi senam tersebut diikuti oleh peserta dari luar Desa Semboro," imbuhnya.