SURYA Kampus
Sosok Fitri Jadi Wisudawan S3 Terbaik Unair, Lulus 2 Tahun 10 Bulan, IPK 4
Fitri Rachmillafadmi berhasil membuktikan ibu tiga anak juga bisa mengenyam pendidikan tinggi. Ini sosoknya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Fitri Rachmillafadmi berhasil membuktikan ibu tiga anak juga bisa mengenyam pendidikan tinggi.
Fitri, mahasiswi S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) meraih gelar doktor dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna.
Ia pun dinobatkan sebagai wisudawan terbaik, yang lulus dalam kurun waktu 2 tahun 10 bulan saja.
Prestasi ini membuktikan bahwa kerja keras dan manajemen waktu yang efisien dapat membawa hasil yang luar biasa.
Apalagi, Fitri harus membagi waktu antara kuliah dan kesibukan sebagai seorang ibu.
"Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur."
"Gelar lulusan terbaik ini merupakan hadiah dari Allah atas usaha yang sudah saya kerahkan.
Saya tidak menetapkan target untuk ini, hanya fokus menyelesaikan studi dengan maksimal,” ungkapnya, dilansir dari laman Unair.
Tantangan terbesar adalah membagi waktu
Dalam perjalanannya menyelesaikan studi, Fitri berhasil melewati 13 tahap seminar dan ujian dengan waktu yang lebih cepat.
Tak hanya itu, ia juga mampu menghasilkan dua publikasi di jurnal terindeks Scopus yang tergolong prestisius, masing-masing berada di peringkat Q3 dan Q1.
Di balik keberhasilannya, Fitri mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang ia hadapi adalah membagi waktu antara peran sebagai mahasiswa, istri, dan ibu dari tiga anak.
Meski sulit, ia tetap berusaha keras untuk menjalankan semuanya dengan seimbang.
“Justru kesulitan ini yang menjadi sumber kekuatan dan motivasi bagi saya untuk terus maju dan menyelesaikan studi dengan baik,” jelasnya.
Dalam menjalani perannya, Fitri membagi waktu dengan menetapkan target pencapaian setiap tiga bulan.
Untuk fokus mengerjakan riset, ia menggunakan waktu malam atau dini hari, sembari tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu dan istri.
“Saya rutin mengevaluasi perkembangan dan terus berkonsultasi dengan pembimbing untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Setelah lulus, Fitri berencana untuk melanjutkan kariernya sebagai dosen di Universitas Mandala Waluya di Kendari.
Dalam peran barunya, ia ingin memanfaatkan hasil risetnya untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada di Sulawesi Tenggara.
Fitri juga berkomitmen untuk terus berbagi ilmu dan pengalaman dengan mahasiswa serta rekan sejawatnya.
Ia berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik kesehatan, serta berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan di universitas tempat ia mengajar.
Kepada mahasiswa lain, Fitri menyarankan untuk selalu berpikir positif, berusaha maksimal, berdoa, dan tawakal. Ia menegaskan bahwa apapun hasilnya, studi tetap harus diselesaikan.
Pasca ORI Campak di Sumenep, FK Unair Tekankan Pentingnya Imunisasi Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sosok Lima Kandidat yang Maju dalam Pemilihan Dekan FK Unair 2025–2030 |
![]() |
---|
16 Produk Teknologi Tepat Guna KKN UMSurabaya Telah Didaftarkan HKI, Ini Pesan Armuji |
![]() |
---|
Grab dan Narasi Hadirkan Generasi Campus Roadshow 2025, Dimulai dari Surabaya |
![]() |
---|
Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Inovasi IoT untuk Peternakan Ayam Petelur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.