Berita Surabaya

Jelang Operasional RSUD Surabaya Timur, Wakil Ketua DPRD Surabaya Minta Calon Pegawai Banyak Senyum

RSUD Surabaya Timur tinggal menuntaskan finishing, namun update terkini pengoperasian rumah sakit baru itu kemungkinan besar molor.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menyaksikan maket RSUD Surabaya Timur beberapa waktu lalu. 

SURYA.co.id | SURABAYA - RSUD Surabaya Timur tinggal menuntaskan finishing, namun update terkini pengoperasian rumah sakit baru itu kemungkinan besar molor.

Kabid kata Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Iman Krestian Maharhandono, menegaskan paling cepat, RSUD Surabaya Timur November 2024 baru operasional.

Setelah pengerjaan tuntas gedung akan diserahkan kepada Pemkot Surabaya, kemudian Dinas Kesehatan yang akan menjadi operator untuk mengoperasikan RSUD Surabaya Timur ini.

"Ada kompensasi perpanjangan waktu karena keterlambatan pembayaran Pemkot. Jadi gedung RSUD Surabaya Timur belum diserahkan dan saat ini perlu proses finishing," kata Iman kepada Tribunnetwork, Selasa (1/10/2024).

Iman menegaskan bahwa kontrak pengerjaan proyek RSUD modern itu kini sampai November.

Dengan kata lain ada pembaharuan kontrak untuk proyek fantastis tersebut.

Proyek RS ini demikian hampir setengah triliun.

Awal kontrak proyek APBD senilai Rp 463,6 miliar itu pelaksanannya dimulai 29 September 2023 sampai 23 September 2024.

Masa pemeliharaan 23 September 2024 sampai 21 Maret 2025.

Sementara itu, calon Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni menyambut baik rencana operasional RSUD Surabaya Timur tersebut.

Dengan beroperasinya RSUD ini akan mengurangi antrean layanan kesehatan yang ada di RSUD Soewandhie. RSUD pertama milik Pemkot Surabaya.

Dengan penduduk hampir 3 juta, setidaknya Surabaya membutuhkan 4 RSUD untuk melayani warga Surabaya.

Khusus untuk operasional RSUD Surabaya Timur, diharapkan sudah ada seleksi tenaga kesehatan dan para pegawai.

"Kami berharap nakes dan tenaga pelayanan yang sudah diseleksi oleh Dinkes Surabaya juga harus mendapatkan kursus melayani warga dengan ramah. Petugas yang ditempatkan di meja depan pelayanan harus pandai tersenyum seperti pelayanan sektor swasta," kata Arif Fathoni.

Pria asal Lamongan yang juga Ketua DPD Golkar Surabaya ini menyebut bahwa orang datang ke RS dengan perasaan cemas dan khawatir.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved