KKB Papua
Sosok Egianus Kogoya yang Malah Dicopot Sebby Sambom Jubir OPM Gegara Bebaskan Pilot Susi Air
Sosok Egianus Kogoya, komandan KKB Papua, jadi sorotan lantaran terancam dicopot usai membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok Egianus Kogoya, komandan KKB Papua, jadi sorotan lantaran terancam dicopot usai membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.
Yang mengancam akan mencopotnya adalah Jubir OPM Sebby Sambom.
Diketahui, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens akhirnya bebas setelah 1 tahun lebih disandera KKB Papua yang dipimpin Egianus Kogoya.
Tak lama setelah kebebasan Philip, Egianus Kogoya kini malah terancam dicopot dari jabatannya sebagai komandan KKB.
Sebby Sambom sebagai juru bicara TPNPB OPM pusat mengaku akan mencopot jabatan tinggi Egianus Kogoya.
Baca juga: Sosok Sebby Sambom, Jubir OPM yang Malah Mencak-mencak Usai Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Bebas
Hal ini disebabkan karena Sebby merasa dikhianati oleh Egianus yang sembarangan membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens tanpa mematuhi proposal yang mereka buat.
Selain mencopot pangkat Egianus, Sebby bahkan menyebut akan segera membubarkan pasukan kelompok Kodap III Ndugama.
Dirinya merasa telah dikhianati sedemikian rupa oleh Egianus.
“Karena apa yang telah dilakukannya tidak dapat diterima oleh Komandan atau Perwira TPN mana pun,” jelas Sebby Sambom dalam keterangan tertulis.
Belum lagi Sebby menilai jika pasukan Egianus Kogoya menerima uang suap dari pemerintah Indonesia.
“Dan warga sipil terkutuk yang menerima uang suap dari Indonesia ini harus disingkirkan dengan prasangka yang sangat buruk sebagai agen dan kriminal Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Nasib Komandan KKB Papua Malah Terancam Dicopot Usai Bebaskan Pilot Susi Air, Jubir OPM: Terima Suap
Saking marahnya, Sebby bahkan ingin menembak mati Egianus sendiri akibat kejadian ini.
Kini dirinya berusaha menunggu dokumen resmi terkait pembubaran pasukan yang diampu Egianus Kogoya.
Lantas, siapa Egianus Kogoya?
Egianus Kogoya memang bukanlah sosok asing di kalangan KKB Papua, khususnya wilayah Nduga.
Terbaru, ia dan anak buahnya menyerang Pos Satgas Mupe Marinir III di Nduga.
Tak lama kemudian, beredar sebuah video yang menunjukkan drone TNI telah menemukan tempat yang diduga markas KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Lantas, siapa sebenarnya Egianus Kogoya?
Jurnalis senior Papua, Victor Mambor mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga
Ia pun membeberkan sosoknya.
Berikut sosok Egianus Kogoya yang diungkapkan Victor Mambor:
Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja.
Baca juga: Sosok Sebby Sambom, Jubir OPM yang Malah Mencak-mencak Usai Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Bebas
Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.
"Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor dikutip dari kompas.com, Rabu (31/7/2019).
Dari informasi yang ia dapat, Victor menyebut ayah Egianus bernama Silas Kogoya yang juga merupakan salah satu tokoh OPM.
Namun, kini ayahnya sudah meninggal.
Dari pembicaraan selama 15 menit, Victor menilai Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.
Namun, Egianus yang mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan seorang Jurnalis meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.
Egianus Kogoya yang disebut-sebut sebagai otak aksi KKB Papua ini berada di sebuah daerah terpencil.
Untuk bertemu dengan Egianus, Victor menyebut ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.
Pertemuan pun diatur pada tengah malam.
Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus.
"Jalan gelap, saya ikut arahan saja. Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan," kata Victor
Rupanya, Egianus sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan).
Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.
Baca juga: Jubir OPM Malah Mencak-mencak Usai Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Bebas, Bantah Ucapan Kapolri
Sebby Sambom Mencak-mencak

Sebelumnya, Sebby Sambom juga sempat mencak-mencak setelah pilot Susi Air Philip Mark Merthens dibebaskan.
Sebby membantah pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sebby membantah klaim TNI-Polri yang menyebut pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, adalah keberhasilan mereka.
Sebby mengeklaim, pembebasan Philip merupakan kebijakan TPNPB.
"Philip Mehrtens bukan dibebaskan militer dan polisi Indonesia, namun dia dibebaskan oleh TPNPB sendiri dengan hormat dan bermartabat sesuai standar internasional," ujar Sebby dalam pesan singkat, Senin (23/9/2024), melansir dari Kompas.com.
Ia menilai, selama Philip disandera 19 bulan, TNI dan polisi dianggap tidak mampu membebaskannya.
Menurut dia, pembebasan dilakukan dengan baik sesuai rencana TPNPB.
"TPNPB secara organisasi telah mengumumkan bahwa demi kemanusiaan siap bebaskan pilot Susi Air asal Selandia Baru dan dalam hal ini TPNPB benar-benar bertanggung jawab dan menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa pejuang bangsa Papua bermartabat demi hak politik kemerdekaan penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua yang tidak boleh diabaikan oleh PBB," katanya.
Sebby juga menjelaskan mengapa pembebasan Philip memakan waktu panjang hingga 19 bulan.
Menurut dia, pembebasan tersebut ditunda karena kesalahan Pemerintah Selandia Baru yang memercayakan pembebasan kepada militer dan polisi Indonesia.
"Indonesia sampaikan kepada Pemerintah NZ bahwa militer dan polisi Indonesia mampu dan akan bebaskan pilot Philip Mehrtens melalui operasi militer. Namun faktanya, militer dan polisi Indonesia tidak mampu bebaskan pilot Philip Mehrtens," tandasnya.
Sebelumnya, Polri mengeklaim pembebasan pilot Susi Air sebagai keberhasilan pendekatan dialog dan soft approach yang dilakukan melalui tokoh agama, gereja, dan keluarga Egianus Kogoya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, keberhasilan ini tak lain adalah buah dari Operasi Paro dan Damai Cartenz.
"Selamat kepada seluruh anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Paro dan Damai Cartenz, yang berhasil menyelamatkan pilot Philip dengan selamat," kata Kapolri.
Dia mengeklaim, pendekatan yang mengedepankan dialog ini terbukti efektif.
Bukan hanya nyawa Philip yang diselamatkan, melainkan juga terhindarnya korban di pihak aparat dan masyarakat sipil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.