Berita Surabaya

Berhasil Olah Limbah Kain, Wira Laga Bachtiar dari Sidoarjo Bikin Tas Estetik Bernilai Jual Tinggi

Seorang kreator muda asal Sidoarjo, Wira Laga Bachtiar, berhasil mengolah limbah kain menjadi tas estetik dengan nilai jual tinggi.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
IST
Wira Laga Bachtiar (kanan), seorang creator muda asal Sidoarjo, yang berhasil mengolah limbah kain menjadi tas estetik dengan nilai jual tinggi. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Seorang kreator muda asal Sidoarjo, Wira Laga Bachtiar, berhasil mengolah limbah kain menjadi tas estetik dengan nilai jual tinggi.

Dengan mengusung brand Wiralagabae, Wira berhasil mendapat perhatian pasar fashion Indonesia terutama di industri fashion ramah lingkungan.

''Bahan yang saya pakai termasuk cover kasur dan jeans bekas yang sudah tidak terpakai,'' kata Wira, dalam dalam program podcast Cerita Joni yang ditayangkan di youtube JNE ID (https://bit.ly/Wiralagabae).

Cerita Joni merupakan program podcast yang diproduksi JNE mengenai kisah-kisah inspiratif enterpreneur dan UMKM di Indonesia.

Awalnya, Wira mengumpulkan bahan daur ulang dari pakaian bekasnya sendiri.

Namun dia kini telah menjalin kerja sama dengan beberapa pemasok untuk meningkatkan produksi dan variasi produk.

Dari sana, dia  memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya, membuat konten menarik yang berhasil mendatangkan banyak pembeli baru.

Tentu saja, Wira juga harus menghadapi tantangan besar industri fashion, yakni perputaran tren fashion yang sangat cepat.

"Model yang populer bulan ini bisa jadi sudah berganti bulan depan. Ini mendorong saya untuk terus berinovasi dan menciptakan desain baru,'' cerita Wira.

Untuk terus bertahan, Wiralagabae fokus pada pembuatan tas yang berkelanjutan dan tahan lama.

Misalnya, desain yang sustain dan long lasting, sehingga produknya bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama.

Saking populernya, Wira mengungkapkan bahwa beberapa barang tiruan tasnya dijual di bawah harga jual tas Wiralagabae.

Tentu harga barang tiruan tersebut jauh di bawah harga jual tas asli Wiralagabae yaitu kisaran Rp 300 ribu.

"Tidak apa-apa, karena saya tidak bisa memaksakan orang membeli tas saya,'' ujarnya.

Soal inspirasi, dia menyebutkan Diana Rikasari, desainer Indonesia yang kini tinggal di Swiss menjadi salah satu idolanya dalam berkarya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved