Berita Viral

Sosok Orang Dekat Kapolri yang Sebut Kasus 8 Jenazah Nyangkut Di Kali Bekasi Simpel Tapi Dahsyat

Kasus delapan jenazah nyangkut di kali Bekasi disorot oleh orang dekat Kapolri, yakni Irjen Purnawirawan Aryanto Sutadi. Simak sosoknya.

kolase Tribunnews
Aryanto Sutadi (kiri), Sosok Orang Dekat Kapolri yang Sebut Kasus 8 Jenazah Nyangkut Di Kali Bekasi Simpel Tapi Dahsyat. 

SURYA.co.id - Kasus delapan jenazah nyangkut di kali Bekasi disorot oleh orang dekat Kapolri, yakni Irjen Purnawirawan Aryanto Sutadi.

Menurut Aryanto, kasus ini sebenarnya simpel tapi begitu dahsyat.

"Kasus ini sebenarnya simpel ya, cuma dahsyat karena korbannya besar, temuan 7 mayat sekaligus menimbulkan tanda tanya," kata Aryanto saat diwawancarai di Kompas TV, Minggu (22/9/2024).

Dirinya menjelaskan, ada dua hal yang harus dilakukan cepat oleh pihak kepolisian.

Pertama penyidikan polisi mencari kesaksian, kejadian bagaimana dan seterusnya. 

Baca juga: Heboh 8 Jenazah Pria Nyangkut Di Tengah Kali Bekasi, Jatiasih Jabar, Korban Tawuran ?

Kedua melihat hasil pemeriksaan di rumah sakit, siapa korbannya, lalu menghubungi keluarga untuk mengidentifikasi terkait kejadian itu.

Menurutnya, ada saksi kunci yang diduga mengajak seorang korban dan kondisinya masih hidup.

"Kapolda tadi menyebutkan ada saksi yang masih hidup, ini saksi kunci cepat digali betul-betul. dan dijelaskan kepada masyarakat. Kalau perlu saksi itu yang bicara menjelaskan. Agar masyarakat tidak bertanya-tanya dan menimbulkan teori-teori dugaan," katanya.

Hal lain yang tak kalah penting adalah pendampingan dari Kompolnas dan Propam Polri.

"Misalnya benar ada potensi dugaan tawuran yang diusir patroli, maka Propam menelisik kembali siapa petugas polisi yang mengusir waktu itu. Setelah diperiksa lalu petugas itu juga menjelaskan ke media, ini lho kejadiannya, ceritanya, sehingga cepat publik dapat informasi ," ujarnya.

Lantas, siapa sebenarnya Aryanto Sutadi?

Aryanto lahir di Gombong, Jawa Tengah, 10 Oktober 1951.

Saat ini, ia masih tercatat sebagai Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI.

Pendidikan:

- Akabari Bagian kepolisian (1977)

- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1986)

Baca juga: Kesaksian Awal Penemuan 8 Jenazah Nyangkut di Kali Bekasi, Tertelungkup Seperti Batu, Berdempetan

- Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (1993)

- Sekolah Staf Komando Gabungan ABRI (1998)

- Master Sosiologi (2000)

- Kursus Reguler Lemhanas (2000)

- master Hukum Universitas Jayabaya Jakarta (2008)

Karir:

- Staf pada Komando Kepolisian Resort Bangkalan Madura, Jatim (1971-1973)

- Staf pada Komando Kepolisian Resort Temanggung, Jatim (1978-1984)

- Kabag Ren-Min Ops. Dit. Reserse Polda Metro Jaya (1986)

- Perwira Penghubung Protokol/Sespri Kapolri (1991)

- Kasat Reserse Ekonomi Polda Metro Jaya (1993)

- Staf Pribadi Kapolri (1996)

- Kepala Kepolisian Wilayah Malang, Jatim (1998)

- Direktur Reserse Pidana Tertentu Polri (2001)

- Direktur Reserse Pidana Umum Polri (2001)

- Direktur I Kejahatan Keamanan dan Trans-Nasional Bareskrim Polri (2002)

- Kapolda Sulawesi Tengah (2004)

- Direktur IV Narkoba dan Terorganisir Polri (2005)

- Staf Ahli Kapolri (2007)

- Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya (2007)

- Kepala Divisi Pembinaan Hukum Polri (2007)

- PNS di BPN Polri

- Penasehat Ahli Kapolri Bidang Hukum (2009)

- Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI (2010 - sekarang).

Diketahui, heboh penemuan sebanyak 8 jenazah di Kali Bekasi tepatnya di belakang Masjid Al Ikhlas, Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9) pagi. 

Menurut warga di lokasi, Martono ada delapan jenazah yang ditemukan di kali tersebut. 

Satu jenazah sudah lebih dulu dibawa ke pos. 

"Awalnya ada satu (jenazah) yang dibawa ke pos, tetapi kemudian ada (ditemukan mayat) lagi. Sampai pagi ini ada delapan," ujar Martono.

Ketua RW 08 Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Tugimin, menambahkan, awalnya ada warga RW 08 yang ke Kali Bekasi dan menemukan jenazah. 

Setelah ditelusuri, ternyata ada banyak. Sejauh ini ada delapan jenazah.

”Mereka (beberapa jenazah yang ditemukan) sepertinya dari satu komunitas karena rata-rata sepatunya sama. Kebanyakan ditemukan di tengah kali karena kebetulan alirannya sedang surut. Jenazah itu nyangkut di tengah (kali),” kata Tugimin

Tugimin menduga jenazah itu berusia 30-40 tahun.  

Kepala Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Dani Hamdani menyatakan, awalnya ada dua saksi ketika sedang jalan di dekat Masjid Al Ikhlas di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, bertemu dengan ibu-ibu yang merupakan anggota komunitas kucing.

Mereka sedang mencari kucing anggora yang hilang di sekitar Kali Bekasi. Mereka melihat ada mayat di Kali Bekasi

Setelah dicek, ternyata ada mayat-mayat lain di kali tersebut. Mereka kemudian melaporkannya ke Polsek Jatiasih serta ke koramil dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Jakarta Agung Priambodo menambahkan, jenazah-jenazah tersebut ditemukan di lokasi yang berdekatan. 

Petugas mulai mengevakuasinya sejak pukul 07.00 WIB. ”Tidak ada kendala dalam proses evakuasi karena kondisi airnya (Kali Bekasi) tidak begitu dalam dan deras. Namun, petugas perlu hati-hati untuk mengangkat jenazah tersebut,” ujarnya.

Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Pol Herry Wijatmoko di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur menyebut tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekai kondisinya sudah membusuk. 

"Jadi dari pemeriksaan awal ketujuh jenazah tersebut, memiliki ciri yang sama, hampir sama, satu terendam air, juga proses pembusukannya sudah muncul," kata Herry.

"Jadi air itu suhunya rendah, sehingga dia akan proses pembusukan berjalan, jadi setidaknya 24 jam," jelasnya. 

Herry mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah terdapat luka-luka lebam di tubuh jenazah. Dia mengatakan proses pemeriksaan masih terus dilakukan.

"Pemeriksaan sampai saat ini terus dilakukan," ujarnya.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani membenarkan kawasan Pondok Gede Permai (PGP) termasuk wilayah yang didatangi tim patroli mencegah terjadinya tawuran.  

Kesaksiannya saat awal menemukan jenazah, saat memberi makan kucing-kucing di pinggir kali
Kesaksiannya saat awal menemukan jenazah, saat memberi makan kucing-kucing di pinggir kali (Tribunnews kolase)

Patroli tersebut dilakukan Tim Perintis Presisi Polres Bekasi Kota.

Dani menjelaskan patroli dilakukan untuk mencegah dan membubarkan tawuran yang diduga dilakukan sekelompok remaja. 

"Patroli pihak kepolisian melakukan pencegahan kegiatan-kegiatan tawuran, itu yang dilakukan oleh anggota pada saat kemudian di lokasi tersebut," kata Dani.

Ketika disinggung soal pihaknya mendapat laporan terdapat delapan orang tercebur ke Kali Bekasi, Dani tak membantah hal tersebut. 

"Kami mendapat keterangan itu baru tadi pagi. (Tapi) pada saat awal penemuan kejadian tawuran itu kita belum menemukan menerima laporan, (penemuan delapan jenazah mengapung) baru tadi pagi disampaikan oleh pihak saksi," jelasnya.

Dani menegaskan adapun laporan yang pihaknya terima pada Sabtu 21 September 2024 dini hari hanya berupa adanya aksi tawuran. 

Sehingga, ia menjelaskan terkait adanya informasi temuan delapan jenazah di Kali Bekasi baru dirinya terima hari ini.

"(Sabtu dini hari) laporan (yang diterima) kita membubarkan tawuran. Pada hari ini kita melakukan olah TKP penemuan jenazah di sungai Kali Bekasi," kata dia.

Meski begitu Dani mengaku belum bisa menyimpulkan apakah ada keterkaitan antara penemuan delapan jenazah di Kali Bekasi dengan laporan aksi tawuran yang pihaknya bubarkan. 

Ia mengatakan hal itu kini masih dalam proses penyelidikan pihaknya.

"Namun demikian kami masih melakukan pemeriksaan termasuk ada beberapa orang yang diamankan di Polsek. Saat ini penanganan ditarik ke Polres Metro Bekasi Kota," katanya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved