Pilkada Pamekasan 2024

Perang Hoaks Sudah Pecah Sebelum Pilkada Dimulai, Bawaslu Pamekasan Minta Media Bantu Meluruskan

Seakan yang disampaikan itu fakta, padahal isinya tidak benar. Sementara penulis berita hoaks itu tidak dicantumkan. 

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/Muchsin (Muchsin)
Bawaslu Pamekasan mengadakan sosialisasi pengawasan tatap muka dalam rangka Pilkada 2024 di aula Hotel Cahaya Berlian, Rabu (18/9/2024). 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Kekhawatiran terjadinya perang proxy melalui media sosial (medsos) berupa berita-berita bohong (hoaks) sebelum Pilkada, benar-benar terjadi. Bawaslu Pamekasan pun sampai menggalang kekuatan media massa agar membantu meluruskan berita-berita yang tidak bisa dijamin kebenarannya itu.

Banyaknya hoaks yang bersliweran di dunia maya itu, dari pantauan Bawaslu, secara umum memuat konten yang menjelekkan pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Pamekasan

Dikhawatirkan kalau dibiarkan akan berdampak negatif, karena mempengaruhi pikiran masyarakat. Sehingga yang hoaks dianggap benar dan yang benar dianggap hoaks

Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Pamekasan, Abdullah Saidi mengungkapkan itu saat Sosialisasi Pengawasan Secara Tatap Muka Dalam Rangka Pemilihan Serentak 2024, Rabu (18/9/2024). 

“Kami menemukan hoaks itu di medsos, seperti Facebook, Tiktok, YouTube, WhatsApp dan medsos lainnya. Sekarang kami belum memiliki kewenangan untuk mencegahnya agar tindakan itu berhenti. Tetapi setelah penetapan paslon baru kami akan mengawasi akun-akun yang membuat hoaks,” kata Saidi. 

Namun Saidi tidak berani memastikan siapa yang membuat hoaks yang mengandung unsur kebencian itu. Apakah dilakukan oleh pendukung paslon atau ada pihak tertentu yang sengaja mempengaruhi opini masyarakat.

Seakan yang disampaikan itu fakta, padahal isinya tidak benar. Sementara penulis berita hoaks itu tidak dicantumkan. 

Karena itu, di hadapan sekitar 70 wartawan media cetak, media online, media elektronik dan media televisi, serta organisasi massa, Saidi mengajak meluruskan dan memberitakan sesuai dengan data dan fakta sebenarnya. 

Pihaknya menyayangkan munculnya pemberitaan bohong dan saling serang. Padahal pilkada adalah kesempatan untuk adu gagasan positif dari masing-masing paslon, bukan membuat narasi yang sifatnya adu domba ada berpotensi memicu gesekan di bawah. 

“Yang kami prihatinkan, isu lama yang tidak mendidik dan menyerang pribadi dan sudah dilupakan orang, kini dimunculkan lagi dengan judul bombastis. Masyarakat hanya melihat judulnya saja  langsung percaya tanpa mengetahui informasi sebenarnya. Ini sungguh berbahaya,” kata Saidi. 

Diungkapkan, pembuat hoaks itu tidak langsung mengunggah sendiri ke medsos, melainkan terlebih dahulu mengirimkan ke orang lain dan berpesan agar dikirimkan lagi ke grup-grup dan diunggah ke medsos. Anehnya, yang menerima pesan itu tanpa membaca isinya langsung meneruskan ke orang lain. 

Selanjutnya Saidi berharap, Pilkada Pamekasan tidak hanya berlangsung damai dan sejuk, tetapi berkualitas. Tidak ada pelanggaran meski sekecil apapun. 

“Kami minta bantuan wartawan dan masyarakat, bila pada masa kampanye menemukan hoaks, tolong beritahu kami. Nanti akan kami tindaklanjuti,” kata Saidi. 

Bawaslu menghadirkan narasumber Abdul Gaffar, dari Institut Agama Islam (IAI) Al Khairat dan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Permas) dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Pamekasan, Mohammad Amiruddin. 

Menurut Amiruddin, ada tiga hal penting yang menjadi prinsip dasar kampanye paslon yang akan bersaing pada Pilkada Pamekasan 2024 ini. Yakni, meliputi prinsip kampanye, pendidikan politik, dan partisipasi masyarakat. Dan ketiga prinsip ini diulas sebagai antisipasi perbedaan pandangan. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved