Berita Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Siapkan Perkampungan Jadi Basis Perlindungan Perempuan dan Anak di Surabaya
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, secara khusus menyiapkan kampung-kampung di Surabaya menjadi tempat yang aman bagi perempuan dan anak.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, secara khusus menyiapkan kampung-kampung di Surabaya menjadi tempat yang aman bagi perempuan dan anak.
Hal ini komitmen Pemkot Surabaya untuk memberikan dukungan kepada perempuan dan anak diwujudkan melalui berbagai hal, terutama melalui program inovasi responsif gender.
Di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya, Pemkot menjaring kampung berprestasi untuk menjadi percontohan terhadap kampung lain.
“Nanti DP3A-PPKB, semua RW yang mendapat penghargaan dari yang dulu sampai sekarang, ajak membuat kegiatan, bantu dengan anggaran pemkot,” kata Wali Kota Eri dikonfirmasi di Surabaya.
Harapannya, masing-masing RW akan bergerak, sehingga kampung-kampung di Surabaya akan terus mengembangkan inovasi dan program-program baru yang berorientasi pada kesejahteraan anak.
Wali Kota Eri pun memberikan apresiasi kepada kampung yang memiliki responsif gender di tingkat kecamatan se-Kota Surabaya.
“Setelah mendapat awarding, kampung akan dievaluasi terhadap perubahan yang terjadi di sana. Contoh dulu Balai RW sepi, tapi setelah mendapat awarding banyak anak muda membuat kegiatan. Penghargaan ini kita berikan kepada kampung-kampung yang memiliki rasa. Bagaimana menjaga wilayahnya masing-masing, terutama dalam melindungi perempuan dan anak,” kata Wali Kota Eri.
Kepala (DP3A-P2KB) Kota Surabaya, Ida Widayati mengatakan, apresiasi program inovasi responsif gender di tingkat kecamatan se-Kota Surabaya tahun 2024, merupakan tindak lanjut dari beberapa kegiatan di perkampungan.
Kampung Arek Suroboyo-Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA) merupakan program pembinaan kepada 786 RW di Kota Surabaya.
Ditargetkan, mereka dapat menyelenggarakan kehidupan yang mendukung pendidikan, kesehatan, pengasuhan, keamanan, serta kreativitas-produktivitas masyarakat.
“Terdapat dua kategori dalam KAS-RPA, yakni kategori Pratama dan kategori Madya. Dari kedua kategori tersebut, juga terdapat penghargaan Best of The Best atau Juara Umum,” kata Ida Widayati.
Sedangkan Kecamatan Responsif Gender (KRG) merupakan pembinaan kepada 31 kecamatan.
Tujuannya, masing-masing kecamatan dapat memberikan pelayanan dan pembangunan yang inklusif.
KRG juga memiliki sinergi dengan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA).
Hal ini bertujuan menangani berbagai isu perempuan dan anak, di antaranya keterwakilan perempuan, anti kekerasan, anti pekerja anak, dan anti perkawinan anak.
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.