Berita Viral

Rejeki Nomplok Engkus Penjual Layangan Keliling Sambil Bawa Anak Gangguan Mental, Dapat Rp 21 Juta

Rezeki nomplok datang menghampiri Engkus, penjual layangan yang viral bawa anak gangguan mental saat berjualan.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Instagram
Engkus, penjual layangan dapat rejeki nomplok 

SURYA.CO.ID - Rezeki nomplok datang menghampiri Engkus, penjual layangan yang viral bawa anak gangguan mental saat berjualan.

Engkus mendapat uang jutaan yang berasal dari donasi warganet yang iba melihat kondisi Engkus yang memprihatinkan. 

Penyerahan donasi itu diabadikan dalam video singkat yang kemudian diunggah di Instagram @sayaphati. 

Engkus mendapatkan uang Rp 21.976.000.

Uang tersebut kemudian dibelikan sejumlah perhiasan dan kebutuhan rumah tangga.

"Ijin menyampaikan donasi dipakai buat beli gelang sama cincin sama beli kasur terus pegangan 1 juta pak Engkus. Total 21.976.000."

"Beli gelang Rp 9.020.000, cincin Rp 2.605.000, kasur Rp 300.000, pegangan Rp 1 juta."

Saat ini uang tersisa Rp 9.051.000.

Baca juga: Kisah Engkus Jalan Kaki Jualan Layangan Sambil Ajak Anak yang Disabilitas, Untung Cuma Rp 500 Perak 

Uang tersebut akan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari Engkus, yang dipantau oleh pihak setempat.

Unggahan itu juga menjelaskan, bahwa sebenarnya Engkus mendapat bantuan untuk merenovasi rumahnya yang nyaris ambruk.

Namun, ia menolak karena rumah tersebut bukanlah miliknya.

"Pihak kami yg di wakili @realaction_rab telah bertemu pihak dari pemerintahan setempat dan beretmu dengan pak Engkus guna membicakan keberlangsungan renovasi rumah yg tadinya di rencanakan."

"Namun ternyata pak Engkus tidak menghendaki rumah tersebut di renovasi di karnakan itu rumah bagi waris bukan rumah pribadi pak Engkus, kami sudah mencoba membujuk dan akan bicara dgn keluarga pak Engkus guna meminta izin membenahi rumah tersebut."

"Namun, Pak Engkus kekeuh tidak ingin rumah tersebut di renovasi, biar seperti itu saja dan kami tidak bisa memaksakan kehendak."

"Dari pihak kelurahan dan kemensos bidang pkh jg siap membangunkan rumah asal kepemilikan jelas dan akan di bantu bicara dgn keluarga besar pak Engkus ( namun pak Engkus jg menolak)."

"Tadi juga ada perseorangan tadi datang ke lokasi siap membantu membangunkan rumah namun di tolak mentah2 jg oleh pak Engkus."

"Atas banyak pertimbangan dan pak Engkus meminta untuk bekal kehidupan saja untuk dj belikan mas buat tabungan sisa uang nya nanti di tabung ( akan segera di urus nanti)."

Sebelumnya, kisah Engkus viral di media sosial.

Setiap hari Engkus jalan kaki puluhan kilometer sembari berjualan layangan.

Tak sendiri, Engkus mengajak serta putranya yang divonis gangguan mental.

Engkus tampak mengenakan kaos berkerah warna cokelat dan biru.

Tangan kiri Engkus menggandeng putranya dan tangan kanan memegang sejumlah layangan dagangannya. 

Saat diajak berbincang oleh perekam video, Engkus menjelaskan kondisi putranya, Asep.

"Ini depresi, A'," katanya.

Sebelum itu, anaknya sempat mengalami demam tinggi hingga kejang (step).

Namun, karena tak memiliki uang, Asep diajak berobat ke dokter.

Anaknya pun kerap mengamuk. 

Kondisi tersebut mulai membaik ketika Asep berobat ke rumah sakit jiwa (RSJ).

Terkait penghasilan sebagai penjual layangan, Engkus mengaku tak menentu.

Keuntungan dari berjualan layangan pun tak seberapa. 

Ia hanya mendapat keuntungan Rp 500 perak dari satu buah layangan.

Selain berjualan layangan, Engkus dan Asep juga kerap berjualan burung kenari dan love bird.

Kisah Engkus ini menuai simpati dari warganet. 

"Gak bisa kalo soal bapak, pasti mewek."

Tinggal di Rumah 

Sementara keterangan unggahan tersebut menyebut, bahwa Engkus dan Asep tinggal di rumah yang kondisinya kumuh dan nyaris ambruk.

Mereka hanya memiliki beberapa pakaian yang sudah tak laik pakai.

Engkus tinggal satu atap dengan burung-burung yang hendak ia jual. 

Kisah Engkus ini menuai simpati dari warganet. 

"Gak bisa kalo soal bapak, pasti mewek."

Begitu komentar seorang warganet di kolom unggahan tersebut.

Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved