Berita Proboliinggo
9 Bulan Rubuh, Rumpun Bambu Berdiameter 3 Meter di Probolinggo Ini Berdiri Lagi saat Malam Hari
Rumpun bambu atau barongan di Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo Berdiri Lagi setelah 9 Bulan Rubuh
Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID, Probolinggo - Rumpun bambu atau barongan di Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo yang sempat ambruk kini berdiri lagi.
Peristiwa ini membuat kaget warga setempat, sebab rumpun bambu itu ambruk akibat dihempas hujan angin sekitar 9 bulan silam.
Salah seorang warga setempat, Sulistiawati (37) mengatakan, bambu barongan yang berdiri kembali itu terjadi di Dusun Ketompret, Desa Tongas Wetan.
Menurutnya, pepohonan bambu berada di lahan milik Santoso (35) warga setempat dan sudah tumbang 9 bulan lalu akibat hujan deras disertai angin.
"Saat itu pemilik bambu dibantu dengan warga memotong rumpun bambu sepanjang 9 meteran karena saat roboh sempat menutup jalan," kata Sulistiawati, Selasa (10/9/2024).
Namun, lanjut Sabtu (7/9/2024) sekitar pukul 22.30 WIB, rumpun bambu dengan diameter 3 meter itu ditemukan sudah berdiri tegak kembali.
Baca juga: Kisah Mbah Partono Penjual Mainan Bambu Seharga Rp 10 Ribu, Kini Dapat Rp 10 Juta dari Jokowi
Kejadian itu membuat warga geger dan mengunggahnya di medsos.
"Saat itu saya mendengar dari rumah ada suara seperti angin dan benda jatuh."
"Saat ayah dan pemilik bambu melihat, rumpun bambu yang sudah tumbang 9 bulan lalu itu berdiri lagi," jelasnya.
Sementara Kepala Desa Tongas Wetan, Kasan Nurhadi membenarkan kejadian yang membuat heboh warga tersebut.
Baca juga: Viral Pria Paro Baya Pasien RSUD Jombang Ditemukan Terlantar di Kediri, Ini Penjelasan Rumah Sakit
Menurutnya, saat ini pihak desa masih melakukan pemeriksaan lebih intensif.
"Kami khawatir, hal itu malah disalahgunakan dan justru membuat syirik."
" Agar tidak ada polemik, pihak pemilik yang juga telah berkoordinasi dengan desa membuat tulisan larangan mengambil bambu tersebut," tuturnya.
"Karena sebelumnya memang ada yang mengambil bambunya setelah viral, entah buat apa saya tidak tahu."
"Sekarang kami larang agar tidak mengambil bambu untuk menghindari hal-hal yang bertentangan," imbuh Kasan.
Baca juga: Aksi Tercela Wanita Lempar Mangkuk Sebuah Rumah Makan Viral, Kini Minta Maaf dan Pamer Senyum
Selain itu, menurut Kasan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengetahui penyebabnya.
"Jadi kami masih berkoordinasi dengan pihak dinas terkait. Apakah memang ada fenomena alam atau tidak," pungkasnya.
Ikuti Berita Terbaru SURYA.co.id di Saluran Whatsapp. Klik Di Sini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.