Berita Viral

Kisah Ahmad Penjual Gulali yang Viral Baca Al Quran di Pinggir Jalan, Tak Makan Demi Bayar Kontrakan

Seorang pria berusia 80 tahun masih bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Begini kisahnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Instagram
Abah Ahmad, penjual gulali 

SURYA.CO.ID - Seorang pria berusia 80 tahun masih bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia adalah Kakek Ahmad, penjual gulali

Sehari-hari Kakek Ahmad berjualan gulali menggunakan sepeda.

Ia berkeliling sejauh 9 kilometer (Km).

Sejak pukul 06.00 WIB, Kakek Ahmad sudah keluar dari rumah.

"Namanya Kakek Ahmad (80th) penjual Gulali Jadul tahun 90an. Berangkat dari jam 6 pagi sampai sore dengan kurang lebih menempuh dorong sepeda 9Km setiap hari," tulis pengunggah.

Ia tak pernah lupa membawa Al Quran dan sarung untuk salat.

Baca juga: Nasib Pilu Mbah Ade, Tertunduk Lemas usai Cengkih 10 Kg Raib Dicuri Ojek, Padahal Uang untuk Berobat

Sembari menunggu pembeli, Kakek Ahmad menyempatkan membaca Al Quran di pinggir jalan.

Ia mengaku harus berjualan karena demi membayar kontrakan.

"Abah kalau ngga jualan kemarin aja kontrakan belum dibayar, bener-bener bukan bohong," kata Kakek Ahmad.

Pulang dari jualan keliling dan sampai di rumah Kakek Ahmad tidak langsung beristirahat.

Kakek Ahmad terlilah membuat stok gulali untuk jualan di hari selanjutnya.

Jika stok sudah habis terjual, Kakek Ahmad bahkan harus membuat kembali hingga larut malam.

Kakek Ahmad mengaku ingin berjualan di rumah.

Baca juga: Perjuangan Abah Ajang Disabilitas Hidupi Ayah yang Sakit, Jadi Tukang Parkir Meski Cuma Merangkak

Pasalnya, ia juga mengaku sudah sering sakit dan tidak kuat berjalan jauh.

Terpaksa tidak makan 

Kakek Ahmad bahkan rela tidak makan demi menyisihkan uangnya untuk membayar kontrakan seharga Rp 500 ribu per bulan.

Saat sakit pun ia harus tetap berjualan lantaran takut diusir dari konrakan jika telat membayar.

"Abah sampai korbankan tidak makan demi sisihkan uang untuk bayar kontrakan."

"Dalam keadaan sakit. bahkan abah paksakan harus berangkat jualan. Tiap bulan, abah tertekan agar tidak diusir dari kontrakan yang Ia tempati sendirian," tulis pengunggah.

Nominal itu berat bagi Kakek Ahmad.

"Kakek Ahmad sampai korbankan tidak makan, karena nominal itu buat abah begitu berat sedangkan harga gulalinya 2000 perak dengan untung tak banyak," sambung pengunggah.

Diketahui, Kakek Ahmad hanya tinggal sendirian sejak istrinya meningga beberapa tahun lalu.

Kisah Kakek Ahmad pun menuai simpati dari warganet.

@fai***.
Cb bawa ke gria lansia di malang minnn biar ga repot⊃2; lagi jualan kakeknyaaa.

@Thr***.
Ya Allah pak sehat2, panjang umur, banyak rejeki Aamiin ya Rabb

@sof***.
Ya allah perluwas lh rejeki abh ahmad..amiin

Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved