Berita Ponorogo

Menekan Balap Liar, Polres Ponorogo Juga Dampingi Dragster Berlatih Ketrampilan Kewirausahaan

wirausaha ini menjadi cara baru, selain latihan bersama yang difasilitasi bagi pecinta drag race alias dragster.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
surya/Pramita Kusumaningrum (pramita)
Anggota Polres Ponorogo memberikan sosialisasi pencegahan balap liar sekaligus pendampingan sociopreneur lewat workshop, Sabtu (31/8/2024) malam. 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Balapan liar masih terjadi di Ponorogo juga akibat masih banyaknya penggelar otomotif yang mencari cara salah untuk menyalurkan bakatnya. Untuk itu berbagai cara dilakukan Polres Ponorogo, salah satunya memberi pelatihan kewirausahaan atau sociopreneurship untuk para pebalap liar di Ponorogo.

Workshop untuk pelatihan wirausaha ini menjadi cara baru, selain latihan bersama yang selama ini sudah difasilitasi bagi pecinta drag race alias dragster. Pendampingan sociopreneur bagi para pecinta drag race itu diawali dengan workshop, Sabtu (31/8/2024) malam.

Pada workshop kali ini didatangkan narasumber dari Kampus STIKOSA AWS, Baswara Yuwa Kristama. Ada puluhan pecinta drag race yang hadir dalam workshop di Kafe Liman Kalm itu.

Mereka berdiskusi tentang permasalahan yang ada. Kemudian tujuan yang ingin dicapai, para pecinta drag race diharapkan tidak hanya jago di jalanan tetapi juga mempunyai wirausaha.

“Kami merangkul pecinta drag race, bengkel. Mereka bisa mandiri dengan berwirausaha,” ungkap perwakilan IMI Ponorogo, David Surya Pratama, Minggu (1/9/2024).

Arahnya adalah para pebalap yang mengikuti workshop bisa memiliki bekal dan usaha. Dan yang telanjur putus sekolah mempunyai ketrampilan.

“Agar tahu arah juga, membuat anak-anak mendapatkan ilmu. Kalau di Ponorogo, pemetaan kami belum ada yang putus sekolah. Tetapi mencegah lebih baik bukan?" tegasnya.

Narasumber dari STIKOSA AWS, Baswara Yuwa Kristama menjelaskan bahwa ini adalah tindak lanjut dari latihan bersama drag race. Di mana ada pembekalan kewirausahaan sosial. “Saya ingin berbagi. Mereka pecinta drag race menjadi generasi yang perlu pendampingan. Terutama merubah pola pikir,” kata Baswara.

Menurutnya, para pecinta otomitif selalu berpikir bagaimana bisa juara di jalan. Namun sekarang harus dirubah, di mana bisa mandiri dengan menjadi pengusaha.

“Kami ingin tidak hanya menang di lapangan juga menghadapi realita. Di tengah berlomba dengan kemajuan teknologi. Supaya sepadan lebih berdaya. Manajemen diri terkelola dengan baik,” terangnya.

Baswara sudah melakukan pendampingan sociopreneur di Surabaya. Ada dua orang yang sukses didampingi. Sebelumnya mereka putus sekolah, saat ini sudah lanjut sekolah dan mempunyai bengkel “Punya usaha bisa jadi enterpreneur baru. Tidak sekedar ikut balapan. Itu adalah tujuan kami,” paparnya.

KBO Satlantas Polres Ponorogo, Iptu Wawan Aprilia menyebutkan bahwa workshop kali ini juga salah satu ikhiar Polres menekan angka balap liar.

Ke depan, tidak sekadar latihan bersama namun juga mencetak pecinta otomitif agar mempunyai usaha sendiri. “Sesuai inisiasi kapolres, diharapkan balap liar bisa disapu bersih dari Ponorogo,” tambahnya.  ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved