Di Balik Kegagalan Faida Ikuti Pilkada Jember, Kena Prank 2 Parpol, Dokumen B1.KWK Tak Pernah Datang

SURYA.CO.ID, JEMBER - Setelah pendaftaran dua pasangan calon (paslon) di Pilkada Jember, yaitu Gus Fawait-Djoko Susanto dan Hendy Siswanto-Gus Firjaun, masih ada satu bakal calon bupati (bacabup) yang mendatangi KPU Jember, Kamis (29/8/2024) malam.

Tamu menjelang tengah malam di KPU itu adalah Faida, Bupati Jember periode 2016-2021. Tetapi kedatangan Faida bukan untuk mendaftar sebagai kontestan di Pilkada 2024, melainkan untuk memberi bukti kepada para pendukungnya bahwa ia tidak bisa mencalonkan diri.

Direktur Rumah Sakit Bina Sehat Jember ini tiba Kantor KPU Jember sekitar pukul 23.52 WIB, menjelang berakhirnya pendaftaran Pilkada 2024. Faida mengunakan hijab hitam saat turun dari mobil Alphard ketika baru tiba halaman KPU.

Faida menemui Ketua KPU Jember, Dessi Anggraeni bersama empat komisioner lainnya. Mereka mengobrol di ruang khusus Ketua KPU Jember selama 10 menit.

Kemudian Faida menemui puluhan jurnalis yang telah menunggu dan melakukan wawancara doorstop. "Saya hanya ingin memenuhi harapan semua orang. Kata mereka ibu harus datang ke KPU, padahal saya sudah memberikan jawaban kepada mereka melalui smartphone," ungkap Faida.

Namun penjelasan lewat telepon kalau tidak bisa daftar Pilkada 2024, kata Faida, belum memuaskan pendukungnya. Mereka justru memaksanya agar tetap datang di Kantor KPU Jember.

"Penjelasan dari telepon belum memuaskan mereka. Sehingga saya datang ke sini untuk memastikan kepada mereka. Walaupun sebenarnya saya sudah selesai konsultasi dengan KPU sebelumnya," kata Faida.

Menurutnya, kegagalan mendaftar di Pilkada Jember 2024 karena dokumen fisik B1.KWK dari dua parpol yang mengusungnya masih berada Jakarta dan belum bisa dibawa ke Jember bahkan sampai akhir masa pendaftaran.

Padahal dokumen B1.KWK merupakan surat pernyataan dukungan dari parpol. Namun Faida terkesan kena prank karena sampai detik terakhir dokumen B1.KWK tidak pernah datang.

"Saya belum bisa bawa B1.KWK asli ke KPU Jember. Jadi kepada semua relawan dan tim sukes dan para pendukung yang mengharapkan saya ikut kontestasi di Pilkada ini, mohon maaf saya belum bisa ikut maju di Pilkada 2024," ucapnya.

Lebih lanjut, Faida juga mengapresiasi dua parpol penghuni parlemen yang telah memberinya B1.KWK, agar kandidat di Pilkada Jember 2024 semakin banyak dan pesta demokrasi berjalan dinamis.

"Partai yang menginginkan Pilkada Jember lebih dinamis dan banyak pilihan saya apresiasi. Tetapi saat terakhir ini tidak cukup waktunya karena kendala masalah administrasi. Sehingga tidak bisa menambah satu paslon lagi," katanya.

Namun Faida tidak mau menyebut nama dua parpol yang telah memberinya B1.KWK di Pilkada Jember 2024. Ia berdalih percuma bila dipublikasikan "Karena tidak sampai mendaftar lebih baik tidak saya sebut. Tetapi keduanya merupakan partai parlemen," ungkapnya.

Ketua KPU Jember, Dessi Anggraeni mengaku kedatangan Faida hanya mengkonfirmasi bahwa tidak jadi mendaftar sebagai kandidat di Pilkada 2024. 

"Beliau bilang ada kendala teknis. Jadi sampai hari ini hanya ada dua paslon yang mendaftar (Muhammad Fawait-Djoko Susanto dan Hendy Siswanto- Muhammad Balya Firjaun Barlaman) tidak ada tambahan lagi hingga waktu pendaftaran berakhir," tanggapnya. *****