Berita Viral

Ingat Guru Honorer yang Dipecat Usai Kritik Ridwan Kamil? Kabarnya Masih Tak Terima, Begini Nasibnya

Masih ingat dengan Muhammad Sabil Fadilah, guru honorer yang dipecat setelah mengkritik Ridwan Kamil? Begini nasibnya sekarang.

kolase Kompas.com
kolase foto Sabi, Guru Honorer yang Dipecat Usai Kritik Ridwan Kamil. Kabarnya Masih Tak Terima, Begini Nasibnya. 

SURYA.co.id - Masih ingat dengan Muhammad Sabil Fadilah, guru honorer yang dipecat setelah mengkritik Ridwan Kamil?

Kabarnya kini ia muncul lagi dan masih tak terima dengan pemecatannya.

Sabil juga mengungkap nasibnya sekarang.

Kabar Sabil diketahui setelah ia muncul di media sosial X menanggapi salah satu unggahan Ridwan Kamil yang berisi permintaan maaf.

Dalam unggahan tersebut Ridwan Kami meminta maaf atas cuitan lampaunya yang mengkritik kondisi Jakarta dan warganya.

Baca juga: 3 FAKTA Sosok Sabil Guru Honorer Kritik Ridwan Kamil: Mahir Multimedia, Pernah Kena SP Gara-gara Ini

Postingan minta maaf yang dibagikan Ridwan Kamil sontak ramai dikomentari netizen.

Termasuk ada netizen yang mengungkit lagi permasalahan Ridwan Kamil terdahulu yang pernah membuat seorang guru honorer dipecat.

"Jadi keinget guru yg dipecat sm yayasannya, gegara dipin komentarnya wkwk, cuman gara2 nanya pake bahasa sunda KASAR doang," tulis akun narul.

Sadar dirinya diperbincangkan, Sabil Fadhillah pun membalas cuitan dari netizen.

Diakui Sabil, ia masih tak terima dengan imbas yang ditimbulkan akibat Ridwan Kamil.

"Enak aja doi minta maaf, biar dpt suara dr jakarta. Sumpah Ampe akhirat, gw tuntut kelakuannya di AKHIRAT!!!!" tulis Sabil Fadhillah di akun X-nya.

Bukan tanpa alasan Sabil masih merasa pedih atas keviralan yang ditimbulkan Ridwan Kamil tersebut.

Sebab hingga sekarang, Sabil belum berhasil mengajar lagi setelah dipecat satu tahun lalu.

Alih-alih kembali jadi tenaga pendidik, Sabil kini berjuang untuk hidup dengan cara berjualan risol.

"Buset skrng sampe ga ngajar lagi mang?" tanya netizen.

"Blm ngajar lagi, sekarang jualan risol, mampir-mampir lah," kata Sabil.

Mengetahui nasib Sabil yang pilu pasca-dipecat gara-gara Ridwan Kamil, netizen pun iba.

Namun diakui Sabil, ia tidak trauma atau ketakutan mengajar meski pernah dipecat.

"Pakk, kok bisa melanjutkan idup dengan santai? Caranya gimana ya? Ada ketakutan buat ngajar lagi ga si paa karna pernah 'di pin' dan di hujat gitu?" tanya netizen.

"Ngajar masa takut, yakin wee ka Allah, yang penting kita mah ikhtiar," pungkas Sabil.

Lebih lanjut, diungkap Sabil ia sempat ada rencana mengikuti tes menjadi PPPK guru.

Tapi rencana itu belum bisa terwujud karena nasibnya.

"Itulah sedikit sebel, klo ikut P3K mesti punya jam aktif di sekolah, meskipun sudah punya sergur jga. kan aku ga ada sekolah," kata Sabil.

Sebelumnya, Kisah Sabil viral di media sosial dan menuai atensi publik.

Ia dulu merupakan seorang guru asal Cirebon, Jawa Barat.

Melansir Kompas.com, dirinya kehilangan pekerjaan usai mengkritik unggahan akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, @ridwankamil.

Sabil dipecat dari dua sekolah tempat dia mengajar. 

Sabil berkomentar dalam unggahan terbaru Ridwan Kamil yang memberi apresiasi siswa di Tasikmalaya karena patungan membeli sepatu kepada teman sekelasnya, Selasa (14/3/2023).

Duduk perkara dan update kabar guru honorer yang dipecat gegara kritik Ridwan Kamil
Duduk perkara dan update kabar guru honorer yang dipecat gegara kritik Ridwan Kamil (Kolase Tribunnews.com)

Dia mempertanyakan kapasitas Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat menyapa para siswa di Tasikmalaya lewat daring.

"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???? ("Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)" tulis Sabil.

Komentar Sabil lalu dibalas Ridwan Kamil. "@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana)?" jawab Ridwan Kamil.

Sabil melihat Emil mengenakan jas berwarna kuning saat berbincang dengan para siswa.

Warna itu lekat dengan warna Partai Golkar di mana Emil merupakan kader dari partai berlambang beringin tersebut.

"Kritik saja sebagai warga Jabar, di mana RK sedang berhadapan dunia pendidikan SMP Tasik, tapi pakaai jas warna kuning. Mempertanyakan sih lebih tepatnya sebagai gubenur, atau kader partai, atau pribadi," tuturnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Melansir TribunJabar.com, Emil telah memberikan klarifikasi melalui akun Instagramnya.

Ia mengatakan bahwa telah menghubungi sekolah tempat Sabil bekerja agar tidak diberhentikan.

Dikutip dari unggahannya, Ridwan Kamil mengaku kaget melihat berita guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritiknya.

"Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja," ujar Ridwan Kamil dikutip dari unggahan Instagramnya, Rabu (15/3/2023).

Ia juga menuliskan, "Mungkin karena yang melakukan posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan."

Karenanya, setelah berita tersebut terbit Emil langsung menghubungi sekolah atau yayasannya agar Sabul cukup dinasehati dan diingatkan saja, sehingga tidak perlu sampai diberhentikan.

"Apapun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kabaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia," kata Ridwan Kamil.

Sementara, Sabil sendiri mengaku baru mengetahui pemberhentiannya sebagai guru SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon dari unggahan di akun Instagram Ridwan Kamil.

Namun, hingga kini pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut dari pihak sekolah dan yayasan SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon maupun Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa Barat.

"Jika dibatalkan (pemberhentiannya), saya rencananya enggak ambil lagi, karena merasa bersalah, tidak enak ke sekolah," ujar M Sabil Fadhillah.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved