Berita Viral

Detik-detik Wanita Ngeyel Ogah Bayar Pajak Jam Tangan, Nekat Semprot Petugas Bea Cukai: Gak Ada Uang

Seorang wanita ngotot tak mau membayar pajak jam tangan yang dibawanya saat melewati pemeriksaan di bandara. Nekat semprot petugas bea cukai.

jamtangan.com via Tribunnews
Ilustrasi jam tangan. Inilah Detik-detik Wanita Ngeyel Ogah Bayar Pajak Jam Tangan, Nekat Semprot Petugas Bea Cukai. 

SURYA.co.id - Seorang wanita ngotot tak mau membayar pajak jam tangan yang dibawanya saat melewati pemeriksaan di bandara.

Wanita tersebut bahkan berani menyemprot petugas bea cukai yang mencegatnya.

Ia mengaku tak punya uang jika harus bayar pajak.

Di Bandara Soekarno Hatta, seorang wanita diperiksa oleh petugas Bea Cukai usai dicurigai membawa jam tangan mewah.

Jam tangan mewah yang dibawa penumpang itu kedapatan oleh petugas Bea Cukai, ketika melewati pemeriksaan mesin x-ray.

Baca juga: Gara-gara Bando Kesayangan Mau Diperiksa Bea Cukai, Wanita Ini Beri Peringatan: Jangan Sekali-kali

Petugas Bea Cukai lantas meminta wanita tersebut, untuk membuka jam tangan yang ia bawa, namun ia menolak dengan tegas.

“Tidak, itu hadiah Natal, saya tidak bisa membukanya,” kata wanita itu dalam bahasa Inggris seperti dikutip dari youtube Netmediatama.

Meski awalnya menolak, pada akhirnya petugas terlihat membuka dan memeriksa jam tangan yang dibawa si penumpang.

Ketika ditanyakan perihal invoice, si penumpang mengaku tidak memilikinya lantaran barang tersebut merupakan hadiah.

“Anda bisa lihat peraturannya? Jika harganya melebihi 250 Dollar, anda akan kami kenakan pajak,” jelas petugas.

Wanita itu terlihat kesal saat ditagih pajak, dan menjelaskan bahwa jam tangan itu merupakan hadiah dari sang ayah.

Baca juga: Cerita Tas Enzy Storia Ditahan Bea Cukai, Tidak Ditebus Karena Biaya Pajaknya Lebih Mahal

“Tidak mungkin, saya beli di Jepang, dengarkan dulu, aku tidak melihat barangnya, sudah kukatakan ayahku yang membelinya,” ujarnya.

“Kamu pikir saya punya uang? Apa yang kamu inginkan? Kamu bisa kembalikan passporku? Aku nggak ada uang,” ucap wanita itu.

Tak lama kemudian, petugas mengarahkan wanita itu keruang pemeriksaan untuk penjelasn lebih lanjut.

Wanita tersebut mengatakan bahwa jam tangan itu harganya dibawah 250 USD, sehingga masih bisa lolos pajak.

Di ruang pemeriksaan ia tampak terlihat adu argumen dengan petugas, lantaran tak terima diminta membayar pajak barang bawaannya.

“Jam apa? Itu barang ayahku, bukan saya yang beli, bagaimana saya menunjukkan invoice-nya, saya tidak tahu harganya 200, 300 terserah saya tidak tahu,” ungkapnya.

Petugas Bea Cukai lantas meminta jam tangan itu dibuka kembali untuk memeriksa harga dari internet, namun wanita itu terlihat marah.

“Saya tidak mau Anda membukanya, ini tas saya, jangan pegang tas ini,” kata wanita itu melarang petugas membuka tasnya.

Penumpang itu juga menghubungi ayahnya untuk menanyakan harga dari jam tangan itu yang ternyata 100 Dollar.

Setelah petugas Bea Cukai melakukan investigasi mendalam, harga dari jam tangan tersebut tidak melebihi nilai dari pembebasan pajak.

Di kejadian sebelumnya, ogah bayar pajak jam tangan mewah yang dibawanya, seorang penumpang malah beri sindiran soal korupsi ke petugas bea cukai.

Melansir dari tayangan youtube Netmediatama, peristiwa ini berawal saat seornag pria kedapatan membawa sebuah jam tangan mewah diduga sudah melebihi batas ketentuan yang berlaku.

Penumpang lantas menjelaskan bahwa jam tangan mewah itu merupakan barang lama yang dibawa ke luar negeri untuk di repair.

Istri penumpang menyebut, bahwa repair jam tangan itu dilakukan sekitar 3 hari sebelumnya sehingga sudah lupa soal invoice. 

“Ini barang, barang service, jadi kalau ngomong tadi regulasinya 1000 Dollar, itu nggak ada 1000 Dollar gitu aja udah, ujar penumpang.

ilustrasi petugas bea cukai. Ogah Bayar Pajak Jam Tangan Mewah, Penumpang Malah Sindir Soal Korupsi ke Petugas Bea Cukai.
ilustrasi petugas bea cukai. Ogah Bayar Pajak Jam Tangan Mewah, Penumpang Malah Sindir Soal Korupsi ke Petugas Bea Cukai. (Tribun Jakarta)

Karena penumpang tidak memiliki bukti yang menerangkan barang repair, maka petugas menjelaskan jam tangan tersebut bisa dianggap barang impor.

Petugas kembali memeriksa jam tangan mewah tersebut, dan rupanya tidak ditemukan bukti fisik hasil repair.

Selain itu petugas juga melakukan riset, mencari tahu harga sebenarnya dari jam tangan tersebut melalui internet.

Berdasarkan pemeriksaan, jam tangan mewah itu memiliki harga sekitar 8500 USD atau sekitar Rp 136.000.000.

Karena penumpang tidak bisa memberi pembuktian, maka petugas tetap meminta si penumpang untuk membayar pajak.

Merasa kesal dan keberatan harus membayar pajak, penumpang lalu memberi sindiran soal korupsi di pemerintahan ke petugas.

“Ah pajak dikorupsi semua sama pemerintah, mending kalau pajak gue dipakai bener gitu untuk pembangunan,” ucap si penumpang kesal.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved