Berita Surabaya

Dana Rp 353 Miliar Digelontorkan Khusus untuk Penanganan Banjir di Kampung-kampung Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya akan menggelontorkan dana khusus penanganan banjir di tingkat kampung. 

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Nuraini Faiq
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggelontorkan dana khusus penanganan banjir di tingkat kampung. 

Tahun depan, dianggarkan Rp 353 miliar khusus untuk mengatasi banjir di kampung-kampung Surabaya.

Selain diwujudkan dengan proyek saluran, juga direalisasikan seluruh proyek penunjang lain pengendali banjir skala kampung. Ada banyak titik genangan dan titik banjir di ribuan kampung di Surabaya.

"Tentu ini di luar 200 titik banjir skala kota. Tahun 2025 besok, ada anggaran khusus penanggulangan banjir tingkat kampung," ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati, Kamis (22/8/2024).

APBD 2025 Kota Surabaya sudah disahkan menjelang Kemerdekaan RI ke-79 kemarin. 

Kekuatan APBD Kota Pahlawan ini mencapai Rp 12,3 triliun. Naik dari APBD 2024, sebesar Rp 10,9 triliun. 

Salah satu yang menjadi perhatian serius Surabaya, adalah bertahap menyudahi banjir.

Aning menyebut, genangan saat musim hujan menjadi atensi serius Pemkot Surabaya, karena bikin warga gregetan.  

Pada 2025 besok, Pemkot Surabaya serentak akan menanggulangi banjir dalam skala luas. Tidak hanya skala kota dengan kelas jalan dan saluran besar, tapi juga kampung.

Aning menguliti APBD 2025 besok, perhatian terhadap penanggulangan banjir sudah cukup menggembirakan. 

Perhatian anggaran terhadap persoalan klasik banjir ini cukup memberi harapan. Meski menurutnya jumlah itu belum ideal.

Politisi perempuan PKS ini menyebut, anggaran pengendalian banjir pada 2025 besok mencapai Rp 881 miliar. Ada peningkatan keberpihakan anggaran bertambah sekitar Rp 105 miliar pada anggaran 2024.

Dari total jumlah anggaran tersebut, dibagi untuk penanggulangan banjir skala kota dan skala kampung. 

Khusus untuk penanggulangan banjir tingkat kampung, termasuk untuk membuat drainase lingkungan mencapai Rp 353 miliar.

Namun, nilai itu masih belum ideal, karena ada ribuan titik banjir dan genangan di seluruh kampung di Surabaya

Mestinya Dana Kelurahan (Dankel) di setiap kampung harus ikut memfokuskan untuk penanggulangan banjir.

Setiap kelurahan bisa mendapat kucuran Dankel paling sedikit Rp 3 miliar. Dengan dipadukan dengan anggaran penanggulangan banjir tingkat kampung, proyek penanganan banjir akan makin optimal.

"Tentu ini menjadi berita gembira bagi kelurahan, RT RW, karena anggaran pengendalian banjir 2005 terbesar dalam sejarah di skala kampung. Bahkan lebih besar dari anggaran penanggulangan banjir kawasan perkotaan," ucap Aning.

Namun, menurut alumnus ITS ini,  keseriusan penanganan banjir Surabaya ini patut dinantikan. Apakah pada musim hujan berikutnya, genangan dan banjir Surabaya bisa diminimalisasi. Titik genangan apakah bisa terkurangi.

Sebab, dipastikan banjir tidak bisa lenyap di Surabaya hingga beberapa tahun ke depan. 

"Tapi setidaknya dengan kampung bebas banjir akan membuat nyaman warga. Warga bisa istirahat enak dan mobilitas tidak terganggu. Semoga genangan banjir tahun depan bisa dikendalikan," kata Aning.

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono juga menegaskan, bahwa APBD 2025 akan memberi porsi penanganan banjir secara serius. 

Bahkan, saat ini banyak proyek box culvert yang tengah dikerjakan, itu dalam rangka mengatasi banjir Surabaya.

"Banjir menjadi konsen bersama pemkot dan DPRD. Terutama dalam keberpihakan anggaran, karena menyangkut fisik. Kami berharap tahun besok tingkat kedalaman  banjir dalam, tidak meluas dan cepat surut," kata Adi. 

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved