Berita Surabaya
Peringatan BMKB Soal Gempa Megathrust, Pakar Geologi ITS Sebut Terjadinya Tak Bisa Diprediksi
“Terjadinya gempa ini juga tidak dapat diprediksi kapan waktunya, sehingga masyarakat tidak perlu panik,” terang Amien, Minggu (18/8/2024).
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja menyampaikan kekhawatirannya tentang potensi terjadinya gempa besar alias megathrust di wilayah Indonesia.
Menurut pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr Ir Amien Widodo MSi, megathrust adalah gempa yang dipicu oleh tumbukan lempeng dengan kedalaman antara 0-70 KM.
Aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust tidak selalu berkekuatan besar. Data hasil monitoring BMKG menunjukkan, justru gempa kecil lebih banyak terjadi di zona megathrust.
“Terjadinya gempa ini juga tidak dapat diprediksi kapan waktunya, sehingga masyarakat tidak perlu panik,” terang Amien, Minggu (18/8/2024).
Namun upaya mitigasi megathrust perlu dilakukan dengan mematuhi standar bangunan ketika mendirikan rumah. Hal itu sebagai bentuk pencegahan dini terhadap gempa terutama bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. “Untuk mencegah potensi terjadinya megathrust besar yang memicu tsunami di pesisir pantai,” tuturnya.
Amien juga mengungkapkan terjadinya gempa megathrust karena adanya hambatan antar bidang lempeng, sedangkan lempeng terus bergerak.
Sementata letak Indonesia diapit oleh tiga lempeng yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Samudra Hindia. Lempeng-lempeng itu akan terus bergerak dan menghunjam ke permukaan bumi sejak jutaan tahun lalu.
Pergerakan lempeng yang terus menerus akan mengakibatkan akumulasi energi yang dapat memicu terjadinya gempa.
Dosen Departemen Teknik Geofisika itu menambahkan bahwa pergerakan lempeng tektonik akan terus berlangsung dengan kecepatan tertentu antara 2-10 centimeter per tahun.
Hal itu dapat mengakibatkan tumbukan Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia. “Tumbukan kedua lempeng itu berpotensi menghasilkan gempa megathrust,” ungkapnya.
Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS ini mengungkapkan bahwa terjadinya gempa megathrust dapat memengaruhi beberapa wilayah di Indonesia.
Di antaranya pantai Barat Sumatera, pantai Selatan Jawa, pantai Selatan Bali dan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Maluku Utara, pantai Utara dan Timur Sulawesi dan pantai Utara Papua.
"Lempeng tektonik terus bergerak sehingga gempa megathrust akan terus berulang di daerah tersebut,” bebernya. ****
gempa megathrust
tumbukan lempeng picu megathrust
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
pakar geologi ITS jelaskan megathrust
ancaman megathrust di Indonesia
BMKG
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.